Sampingan Para Pesepak Bola Dunia: dari Sopir Ambulans, Detektif, hingga Pegulat WWE

KOMPAS.com - Tidak hanya pesepak bola Indonesia yang memiliki pekerjaan sampingan.

Beberapa pesepak bola yang berlaga di liga-liga top dunia juga memiliki pekerjaan sampingan saat masih menjadi pemain.

Ada juga beberapa di antara mereka menekuni bidang tersebut setelah memutuskan pensiun.

Baca juga: Klub Ini Pernah Tolak Juergen Klopp karena Celana Jeans Robek

Laman Squawka menulis beberapa pekerjaan teraneh dari para pesepak bola dunia dalam artikel berjudul "Famous fotballers who worked jobs you didn't expect".

1. Ben Burgess: Guru

Mantan penyerang Blackpool dan Hull City, Ben Burgess, hengkang ke Tranmere Rovers dan menjadi guru setelah itu.

Ben Burgess kemudian memutuskan pensiun pada 2012.

2. Tim Wiese: Pegulat Profesional

Tim Wiese mencatatkan 6 caps bagi timnas Jerman. Ia juga pernah memperkuat beberapa klub Bundesliga seperti Kaiserslautern, Werder Bremen dan Hoffenheim.

Wiese lalu mencatatkan debutnya sebagai pegulat WWE di Muenchen pada 2016, atau setahun sebelum ia memutuskan pensiun.

Dailymail Tim Wiese

3. Arjan De Zeeuw: Detektif

Mantan bek Wigan Athletic, Arjan De Zeeuw, pernah diludahi El-Hadji Diouf di lapangan.

Kini, De Zeuw, yang pensiun pada 2009, senang memenjarakan orang karena ia bekerja sebagai detektif.

4. Papiss Cisse: Sopir Ambulans

Eks penyerang Newcastle United, Papiss Cisse, pernah menjadi sopir ambulans saat ia berusia 15 tahun.

"Saya melihat orang meninggal ketika saya berusia 15 tahun lalu mengendarai ambulans," ucap Cisse pada 2013.

"Itu sebabnya saya berhenti sekolah karena saya bekerja sebagai sopir ambulans."

Namun, kini Cisse memilih jalan sebagai pesepak bola profesional. Ia saat ini masih bermain bagi klub Liga Turki, Alanyaspor.

5. Nigel De Jong: Dealer Mobil

Mantan gelandang timnas Belanda, Nigel De Jong, belum pensiun.

Namun, ia kini tanpa klub dan menekuni pekerjaan sebagai dealer mobil.

AFP/JAVIER SORIANO Gelandang timnas Belanda, Nigel de Jong (kanan), meninggalkan lapangan pertandingan akibat cedera paha dalam laga perdelapan final Piala Dunia 2014 melawan Meksiko di Castelao Stadium di Fortaleza, Minggu (29/6/2014).