Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Irfan Bachdim Diperlakukan Rasial karena Punya Darah Indonesia

Kompas.com - 13/06/2020, 20:46 WIB
Angga Setiawan,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Bolanas

KOMPAS.com - Irfan Bachdim mengaku kerap dapat perlakuan rasial saat menghabiskan masa kecil di Belanda karena memiliki darah Indonesia.

Publik mungkin banyak yang mengira jika Irfan Bachdim merupakan produk naturalisasi dari Belanda.

Nyatanya, sejak berusia 18 tahun, Irfan Bachdim sudah menjadi warga Indonesia.

Meski punya hak menjadi warga negara Belanda ketika dewasa, Irfan Bachdim membuang kesempatan tersebut dan lebih memilih Indonesia sebagai identitas negara.

Baca juga: Bosan Latihan Sendiri di Rumah, Marc Klok Ajak Irfan Bachdim dan Melvin Platje

Penyerang PSS Sleman dan timnas Indonesia itu rupanya sudah membulatkan tekad untuk menjadi warga negara Indonesia sejak usia dini.

Pernyataan tersebut disampaikan lewat wawancara bersama Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah.

Berdasarkan pengakuan pada wawancara terbarunya, Irfan Bachdim punya alasan tersendiri untuk bersungguh-sungguh menjadi warga negara Indonesia.

Selain mengikuti jejak hidup sang ayah, Irfan Bachdim mendapat perlakuan rasis dari beberapa orang di Belanda karena memiliki darah keturunan Indonesia.

Baca juga: Momen Pertama yang Bikin Kita Semua Mencintai Irfan Bachdim

"Di Belanda ada banyak (perlakuan) rasis juga kan," ujar Irfan di kanal Youtube Hanif & Rendy Show (13/6/2020), dilansir dari Bolanas.

"Waktu saya main di klub-klub amatir, atau di akademi Utrecht, walau saya main bagus, wah, kata-kata jelek tentang orang Asia (mengarah kepada saya)," urai Irfan.

Oleh karena itu, Irfan sejak awal tak pernah merasa menjadi orang Belanda.

"Saya tidak pernah menjadi orang Belanda, saya selalu merasa sebagai orang luar," ujarnya.

Baca juga: Kylian Mbappe Unggah Emoji Bendera Merah Putih, Apa Bedanya dengan Bendera Indonesia?

Saat dirinya berusia 18 tahun dan diminta menentukan kewarganegaraan, Irfan langsung memilih Indonesia.

Perlakuan rasial tersebut masih membekas di benak Irfan hingga kini.

Irfan menuturkan, ia tak ingin membawa anaknya, Kenji Zizou, kembali ke Belanda agar tak mengalami perlakuan sama seperti dirinya.

"Nanti kalau saya tua saya mau tinggal di sini (Indonesia) juga, saya nggak mau pulang (ke Belanda)," tegas Irfan.

Baca juga: Perjuangan Cinta Eks Rekan Kevin Sanjaya, LDR Indonesia-Kanada hingga Menikah

"Saya nggak mau juga nanti Kenji balik ke Belanda, ada orang-orang yang kayak gitu, kayak saya masih kecil, ada di-bully, kata-kata jelek, ah," pungkas Irfan.

Irfan tampak sudah menemukan kehidupan permanen di Indonesia.

Ia tercatat pernah memperkuat tiga klub di Indonesia, yaitu Persema Malang (2010-2012), Bali United (2017-2019), dan PSS (2020-sekarang). (Mukhammad Najmul Ula)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com