Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Aksi Berlutut Hormati Kematian George Floyd, Berawal dari Atlet NFL

Kompas.com - 03/06/2020, 07:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Kematian pria berkulit hitam, George Floyd, mengundang simpati dan amarah banyak orang, termasuk kalangan atlet.

George Floyd meninggal setelah kehabisan napas akibat lehernya ditindih dengan lutut seorang polisi di Mineapolis, Amerika Serikat.

Kematian pria 46 tahun itu memicu protes keras dari berbagai pelosok negara bagian Amerika Serikat bahkan melebar ke dunia.

Sebagai penghormatan kematian George Floyd, para simpatisan berlutut seperti yang dilakukan polisi menghentikan pernapasan George Floyd.

Pose berlutut itu menyebar ke negara-negara di dunia termasuk Eropa.

Baca juga: Floyd Mayweather Kirim Cek Senilai Rp 1,27 Miliar untuk Pemakaman George Floyd

Seperti halnya Liverpool, Newcastle United, hingga klub-klub Liga Inggris lainnya yang mengunggah foto berlutut.

Atau seperti selebrasi pemain Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram, yang berlutut usai mencetak gol.

Namun demikian, makna terdalam dari gerakan berlutut tersebut bukan mengikuti gerakan polisi bernama Derek Chauvin yang menghilangkan nyawa George Floyd.

Melainkan ada pesan persatuan yang ingin digaungkan.

Seperti yang diunggah oleh bintang NBA, LeBron James, gerakan berlutut itu berawal dari pemain NFL, Colin Kaepernick.

Baca juga: Kaus LeBron James Sentil Kasus Kematian George Floyd

LeBron James juga mengunggah cuplikan layar video tersebut bersandingan dengan Colin Kaepernick ketika masih berseragam San Francisco 49ers.

Kaepernick pernah mengajukan protes serupa dengan berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat dimainkan jelang pertandingan pada Agustus 2016.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Do you understand NOW!!??!!?? Or is it still blurred to you?? ????????‍?? #StayWoke????

A post shared by LeBron James (@kingjames) on May 26, 2020 at 4:38pm PDT

Dia menolak berdiri saat The Star-Spangled Banner, lagu kebangsaan AS, berkumandang.

Protes dengan berlutut ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat itu disenandungkan mengundang amarah Presiden AS, Donald Trump.

Akan tetapi, amarah itu seakan tidak didengar dan merembet kepada para atlet pada pertandingan NFL lain.

Baca juga: Diboikot Karena Isu Kaepernick, Penjualan Online Nike Justru Meningkat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com