KOMPAS.com - Mantan gelandang Barcelona dan timnas Spanyol, Andres Iniesta, mengungkapkan bahwa golnya di final Piala Dunia 2010 membuatnya bangkit dari depresi.
Tidak ada yang menyangka bahwa Iniesta berangkat ke Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan dengan bayang-bayang depresi yang ia alami.
Kematian Dani Jarque akibat serangan jantung pada Agustus 2009 membuat Iniesta benar-benar merasa terpuruk.
Sebab, Jarque merupakan teman dekat pemain kelahiran Fuentealbilla tersebut.
Baca juga: Gol Iniesta ke Gawang Chelsea Lahirkan Dua Barcelonistas Cilik
"Meski saya merasakan kesuksesan pada saat itu, pada sisi lain saya juga merasakan kesedihan," tutur Iniesta, seperti dikutip dari Goal.
"Teman saya, Dani Jarque, meninggal pada Agustus 2009. Situasi itu membuat saya benar-benar merasa rapuh hingga membutuhkan bantuan tenaga profesional," imbuh dia.
"Itu adalah fase tersulit dalam hidup saya. Beruntung saya mendapat dukungan dari Anna (istri Iniesta) dan juga keluarga," ucapnya.
Titik balik kebangkitan Iniesta adalah ketika ia mencetak gol kemenangan pada laga final Piala Dunia 2010 kontra Belanda.
Baca juga: Bagi Cannavaro, Permainan Iniesta Lebih Menarik Ketimbang Messi
Pada partai puncak yang digelar di Stadion Soccer City, Johannesburg, Spanyol berhasil mengalahkan Belanda lewat gol tunggal Iniesta pada masa extra time menit ke-116.
Iniesta terlihat sangat emosional ketika merayakan gol tersebut. Ia membuka kaus dan menunjukkan tulisan "Dani Jarque, selalu bersama kami".
Iniesta mengakui, golnya pada final Piala Dunia 2010 yang ia dedikasikan untuk Dani Jarque merupakan awal kebangkitannya.
"Fase itu adalah sesuatu yang terjadi pada masa lalu. Sebuah fase yang membuat saya menjadi lebih kuat dan lebih baik," ujar Iniesta.
Baca juga: Andres Iniesta Buka Peluang Kembali ke Barcelona sebagai Pelatih
Pemain yang kini membela klub Liga Jepang, Vissel Kobe, itu lantas menyampaikan pesan bahwa kesehatan mental adalah hal yang penting bagi semua orang.
"Ketika Anda tidak memiliki perasaan atau gairah, maka Anda akan merasa kosong," ucap Iniesta.
"Saya pernah merasakan itu, tetapi saya menyadari bahwa saya harus bangkit dan keluar dari situasi itu. Hal yang paling penting adalah, pada periode tersebut kita tidak boleh kehilangan api semangat," kata Iniesta menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.