KOMPAS.com - Juara dunia tinju kelas berat, Tyson Fury, memberikan konfirmasi siapa yang menjadi lawannya dalam tiga pertarungan mendatang.
Pemegang sabuk WBC ini pun menepis kabar dirinya membayar Deontay Wilder untuk bertarung melawan Anthony Joshua.
Nama Tyson Fury melambung setelah dia merusak rekor mentereng Deontay Wilder. Dalam pertarungan jilid dua pada Februari 2020, Fury menang TKO pada ronde ketujuh atas petinju Amerika Serikat tersebut.
Baca juga: Syarat Pertarungan Mike Tyson Vs Tyson Fury Bisa Terwujud
Kubu Wilder melempar handuk setelah mendapat hujan pukulan dari Fury. Alhasil, The Gypsy King, julukan Fury, memberikan kekalahan pertama bagi Wilder.
Usai duel tersebut, muncul wacana Fury akan melawan kompatriotnya asal Inggris, Anthony Joshua, dalam laga unifikasi.
Saat ini, Anthony Joshua menyandang status juara dunia kelas berat versi WBA, IBO, WBO dan IBF.
Namun, Fury masih harus memenuhi kewajiban untuk melakoni trilogi alias pertarungan ketiga melawan Wilder. Sebab, nama terakhir ini mengaktifkan klausul trilogi setelah menelan kekalahan tersebut.
Sempat ada kabar Fury siap membayar 10 juta dollar AS (sekitar Rp 148,784 miliar) untuk menghindari pertarungan ulang.
Langkah tersebut diambil agar dia bisa langsung menghadapi Joshua, peraih medali emas Olimpiade London 2012.
Petinju berusia 31 tahun ini pun membantah. Dia menegaskan akan menghadapi permintaan Wilder sebelum menjalani laga unifikasi melawan Joshua, yang juga mesti melakoni pertarungan wajib melawan Kubrat Pulev pada Oktober nanti.
"Dalam beberapa hal kami sudah mencapai kepastian untuk pertarungan ulang melawan Wilder," ujar Fury dikutip dari Mirror.
Baca juga: Kisah Tyson Fury, dari Depresi dan Pemabuk hingga Nyaris Ditinggal Sang Istri
"Kemudian, kami akan memiliki dua pertarungan melawan Anthony Joshua. Kami akan memiliki satu dulu, kemudian tentu saja yang kedua ketika saya memukulnya. Dia pasti akan menginginkan pertarungan ulang."
Petarung berkepala plontos ini pun menambahkan bahwa sejumlah surat kabar melaporkan Wilder ingin mendapat bayaran 10 juta dollar AS sehingga dia menepi. Tetapi hal itu tidak benar karena Fury ingin kembali melukainya.
"Saya akan mengalahkannya di atas ring dan dengan begitu saya menyingkirkannya. Saya tidak akan membayar dia, saya lebih suka memukulnya lagi," ujar Fury.
"Saya akan menyingkirkannya lagi, semoga pada akhir tahun ini. Kemudian, kami akan memasuki 2021 untuk pertarungan terbesar dalam sejarah tinju antara dua juara dunia kelas berat asal Inggris. Kami akan bertarung untuk meraih semua emas."
"Dulu ada tiga monster di divisi ini. Mereka adalah saya, Wilder dan Joshua; kemudian (Andy) Ruiz dirobohkan Joshua dan kemudian saya menghancurkan Bronze Bomber (julukan Wilder). Tiga menjadi dua, dan dua menjadi satu."
Baik Fury maupun Joshua tampaknya tidak bisa bertarung di Inggris pada tahun ini karena ada larangan kerumunan menyusul pandemi virus corona.
Artinya, mereka harus berduel di luar negaranya jika harus mempertahankan gelar pada 2020.