KOMPAS.com - Roberto Baggio dan Diego Maradona merupakan ikon sepak bola dunia pada era 80-an hingga 90-an.
Setelah keduanya pensiun, Maradona masih sering dibicarakan publik dunia daripada Baggio hingga saat ini.
Padahal, kemampuan serta prestasi sepak bola Baggio dan Maradona masih bisa diperdebatkan.
Nama Maradona mulai dikenal ketika pindah ke Barcelona pada 1982 dan membawa timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Lionel Messi Duplikasi Gol Ikonik Diego Maradona
Trofi Piala Dunia mungkin tidak dimiliki Baggio bersama timnas Italia.
Namun, Baggio pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia, gelar yang tidak pernah diraih Maradona.
Baggio yang terkenal dengan potongan kuncir menjadi Pemain Terbaik Dunia pada tahun 1993 saat berseragam Juventus.
Baca juga: Bukan Messi atau Ronaldo, Ini Pemain Terbaik Sepanjang Masa Menurut Maradona
Meski demikian, popularitas Baggio masih kalah jauh daripada Maradona. Hal itu juga diakui mantan rekan Baggia di Juventus, Giancarlo Marocchi.
Menurut Marocchi, Baggio seharusnya bisa setenar Maradona.
Namun, karena sifatnya yang terlalu baik saat masih bermain, Baggio seakan dilupakan dan tidak banyak mendapat apresiasi saat ini.
Di sisi lain, Marocchi menilai Maradona masih diingat sampai sekarang karena juga dibantu oleh kontroversi selama masih bermain.
"Baggio memiliki sifat seperti seorang menantu laki-laki yang menjadi idaman setiap ayah untuk putrinya," ujar Marocchi dikutip dari situs Football Italia.
"Pada masa itu, pemain nomor 10 (bintang) seharusnya seperti Maradona yang suka berpesta dengan wanita dan memakai obat-obatan terlarang," tutur Marocchi.
"Itu mungkin satu-satunya penjelasan yang bisa saya temukan (soal Baggio kurang mendapat apresiasi)," ujar Marocchi menambahkan.
Baca juga: Lothar Matthaus Pilih Maradona Jadi Rival Paling Tangguh
Meski sekarang seperti sudah dilupakan, Baggio tetap dianggap Marocchi pemain terbaik yang pernah ada.
Marocchi menilai masa-masa bermain bersama Baggio adalah hal terbaik sepanjang karier sepak bolanya.
"Saya enam tahun bermain dengan Baggio. Itu adalah hubungan terlama yang saya jalani selain dengan istri saya," ujar Marocchi.
"Melihat Baggio memegang bola adalah hal terindah yang bisa Anda lihat. Baggio adalah Baggio. Tidak masalah apakah dia pernah gagal saat masih bermain," tutur Marocchi menambahkan.
Baggio dan Maradona pernah bertemu dalam satu pertandingan saat timnas Argentina menghadapi Italia pada laga semifinal Piala Dunia 1990.
Maradona dan Argentina saat itu berhasil mempermalukan Italia selaku tuan rumah dengan kemenangan 4-3 lewat adu penalti.
Baca juga: Maradona Bantah Terkena Penyakit Alzheimer
Meski demikian, Maradona gagal membawa Argentina mempertahankan gelar Piala Dunia karena kalah tipis 0-1 dari timnas Jerman pada partai final.
Gagal di Piala Dunia 1990, Baggio langsung menjadi sorotan saat memutuskan pindah dari Fiorentina ke Juventus.
Baggio memecahkan rekor transfer saat itu dengan harga sekitar 8 juta poundsterling.
Kerusuhan pecah di Florence, kota asal Fiorentina, tidak lama setelah pengumuman transfer Baggio.
Ultras Fiorentina tidak terima pemain kesayangannya pindah ke Juventus yang merupakan tim rival. Tidak hanya kerusuhan, presiden Fiorentina juga dikabarkan mendapat ancaman.
Kerusuhan itu berlangsung selama tiga hari dan menyebabkan setidaknya 50 orang luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.