Ketika Zlatan Ibrahimovic Membuat Rekan-rekan Setimnya Tersiksa

KOMPAS.com - Bek klub San Jose Earthquakes, Florian Jungwirth, berbagi kisah lucu ketika timnya bersua LA Galaxy yang saat itu masih diperkuat Zlatan Ibrahimovic.

Zlatan Ibrahimovic tercatat dua musim berseragam LA Galaxy yang berkompetisi di Major League Soccer (MLS) atau Liga Sepak Bola Amerika Serikat, pada 2018-2019.

Dua musim membela LA Galaxy, bomber asal Swedia itu mampu membukukan 53 gol dari 58 pertandingan kompetitif.

Setelah dua musim bermain di Negeri Paman Sam bersama LA Galaxy, Ibrahimovic kemudian kembali ke klub lamanya, AC Milan, pada Desember 2019.

Baca juga: Robinho: Ibrahimovic Pernah Adu Jiu-Jitsu dengan Gattuso

Meski kini tak lagi bermain untuk LA Galaxy, cerita tentang Ibrahimovic sewaktu di Amerika Serikat seolah tidak ada habisnya.

Florian Jungwirth menceritakan pengalaman tak terlupakan ketika menghadapi LA Galaxy yang masih diperkuat Ibrahimovic pada 2018.

Saat itu, Jungwirth melihat Ibrahimovic membentak rekan-rekan satu timnya hampir sepanjang pertandingan.

Jungwirth menuturkan, aksi Ibrahimovic itu bahkan sampai membuat para pemain LA Galaxy lainnya ketakutan.

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Belum Putuskan soal Masa Depannya di AC Milan

"Petandingan itu terjadi pada 2018, ketika kami bermain di (Stadion) Stanford dan bertemu dengan Zlatan untuk kali pertama," ungkap Jungwirth seperti dikutip dari Goal.

"Saat itu, dia benar-benar menyiksa rekan-rekan setimnya. Selama 90 menit, dia berteriak kepada semua orang. Itu terlihat lucu," kata dia.

"Semua pemain terlihat takut kepadanya dan saya hanya bisa tertawa melihat itu karena mereka seperti anak kecil. Mereka seperti bocah yang berbicara: Ayah, bolehkah saya meminta ini?" tutur Jungwirth.

Meski galak kepada rekan-rekan setimnya, Jungwirth menambahkan bahwa Ibrahimovic justru tidak bersikap provokatif kepada pemain lawan.

Baca juga: Bintang LA Lakers: Zlatan Ibrahimovic Gila

Jungwirth juga memilih tidak bersikap macam-macam kepada Ibrahimovic.

"Dia begitu tenang saat bertanding melawan kami. Saya juga tidak berkata apapun kepadanya," ujar Jungwirth.

"Saya pikir Anda harus mempelajari (karakter) lawan ketika bermain sepak bola. Ada beberapa lawan yang harus diprovokasi karena mereka memiliki sikap buruk,' kata dia.

"Namun, ketika Anda bermain melawan Zlatan, Anda tidak punya cara untuk menang," pungkas Jungwirth.