KOMPAS.com - Kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Shopee Liga 1 2020, saat ini sedang berhenti sementara lantaran masa darurat pandemi virus corona.
Persib Bandung dan klub-klub Shopee Liga 1 2020 lainnya terpaksa meliburkan aktivitas rutin mereka dan para pemain bisa melakukan latihan secara mandiri di rumah masing-masing.
Kondisi ini mengingatkan kapten Persib, Supardi Nasir Bujang, saat tahun 2015 silam.
Kala itu, liga kasta tertinggi Indonesia terpaksa harus dihentikan karena PSSI dibekukan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca juga: Robert Alberts Rutin Menelepon Pemain Persib Selama Libur Kompetisi
Alhasil, klub-klub mengalami kerugian secara finansial.
Kendati dua kali merasakan kompetisi di Indonesia berhenti, Supardi mengungkapkan perbedaan.
Selain itu, penghentian kali ini merupakan maslahat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
"Sebagai pelaku sepakbola di lapangan tentunya kami sedih harus menerima kenyataan penghentian lagi," kata Supardi dikutip laman resmi Persib.
Baca juga: Shopee Liga 1 2020 Libur, Gelandang Persib Senang Sekaligus Rindu
"Walaupun berat kami tetap harus jalani. Penghentian kedua ini lebih berat, tapi harus diingat di balik musibah ada hikmah yang baik," ungkap dia secara positif.
Bagi kapten Persib itu, Shopee Liga 1 2020 libur bukan karena permasalahan internal, melainkan kondisi alam semesta dalam masa darurat.
Dia berharap, pandemi cirus corona atau Covid-19 segera berakhir, dunia kembali pulih, dan kompetisi sepak bola kembali menghibur masyarakat.
"Karena ini untuk kemaslahatan dan kebaikan orang banyak, kesehatan dan keselamatan," ujar Supardi.
Baca juga: Latihan Online Persib Bandung U16 Terinspirasi dari Tottenham Hotspur
"Kami pasti mendukung kebijakan pemerintah, walaupun berat. Kami akan jalani. Semoga wabah ini segera berakhir," tandas dia.
Hingga Minggu (5/4/2020) lebih dari 1,2 penduduk di dunia terjangkit positif Covid-19. 64.734 di antaranya meninggal dunia. Kabar baiknya, 246.648 orang berhasil sembuh.
Di Indonesia, 2.092 kasus positif virus corona terjadi, 191 di antaranya meninggal dunia dan 150 orang berhasil sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.