Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NBA Harus Tiru China jika Ingin Musim 2019-2020 Dilanjutkan

Kompas.com - 28/03/2020, 12:50 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Reuters,ESPN

KOMPAS.com - Jurnalis ESPN, Brian Windhorst, menilai NBA harus mengikuti strategi Liga Basket China (CBA) jika ingin kompetisi musim ini dilanjutkan.

Setelah ditunda sejak Januari 2020, CBA kini tengah berencana kembali melanjutkan kompetisi maksimal awal Mei mendatang.

Demi memuluskan rencana itu, CBA berencana mengumpulkan seluruh tim di satu kota dan menggelar pertandingan tanpa penonton.

Tidak hanya mengumpulkan tim di satu kota, rencananya semua pemain juga akan menginap di tempat yang sama.

Tujuan mengumpulkan seluruh tim di satu tempat adalah untuk memudahkan pemantauan kondisi pemain dan mengurangi risiko penularan virus corona.

Rencana itu mengemuka seiring penurunan jumlah kasus positif virus corona di China, khususnya di Kota Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Bintang NBA All-Star Koma akibat Virus Corona

Pemerintah China rencananya akan mencabut status lockdown di Wuhan yang merupakan pusat penyebaran virus corona secara perlahan mulai 31 Maret mendatang.

Penurunan jumlah kasus positif virus corona membuat beberapa tim CBA langsung memanggil pemain asingnya untuk segera kembali ke China.

Pekan lalu, lebih dari 12 pemain Amerika Serikat termasuk Jeremy Lin (eks Toronto Raptors) dan Lance Stephenson (eks Los Angeles Lakers) sudah berada di China.

Seluruh pemain Amerika Serikat itu kini sedang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari untuk memastikan kondisinya bebas dari virus corona dan bisa kembali berlatih.

Rencana CBA mengumpulkan seluruh tim di satu tempat agar kompetisi bisa dimulai lagi sudah terdengar sampai Amerika Serikat.

Beredar rumor bahwa salah satu kasino di Los Angeles akan diubah menjadi lapangan basket sekaligus tempat menginap seluruh tim jika kompetisi nantinya dilanjutkan.

Rumor lain menyebutkan, seluruh pertandingan NBA akan diselenggarakan di wilayah pesisir (Kepulauan Bahama) atau Amerika Serikat Barat Tengah (Midwest) yang sejauh ini jumlah kasus positif Covid-19 sangat minim.

Bintang LA Lakers, LeBron James, yang mendengar rencana itu dengan tegas menyatakan menolak dan memastikan tidak akan akan bermain jika pertandingan digelar tanpa penonton.

Baca juga: Dua Pebasket NBA Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Menanggapi hal ini, Brian Windhorst meminta LeBron James dan pemain lain untuk berpikir ulang.

Brian menilai cara CBA adalah opsi paling realistis yang harus diambil NBA jika ingin kompetisi musim ini bergulir lagi.

"LeBron harus berpikir ulang karena menurut saya dia pendapatnya hanya berdasarkan emosi. Cara CBA melanjutkan kompetisi tidak menimbulkan risiko untuk pemain," kata Brian dikutip dari situs Reuters.

"Pemain harus berpikir sekarang. Realita saat ini adalah jika NBA ingin kembali bergulir, setidaknya dalam jangka pendek akan harus digelar tanpa penonton," ujar Brian menambahkan.

Hingga saat ini masih belum ada kepastian kapan NBA 2019-2020 bisa kembali bergulir.

Situasi NBA semakin tidak menentu setelah Amerika Serikat saat ini berstatus negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia melewati China dan Italia.

Dalam pertemuan terakhir pemilik klub dan pejabat eksekutif NBA, masa hiatus kompetisi kemungkinan akan berakhir pada akhir Juni mendatang.

NBA juga berencana melanjutkan kompetisi tanpa penonton dan meminta setiap tim mencari ketersediaan arena hingga Agustus 2020 untuk laga playoff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com