KOMPAS.com - Tim bulu tangkis Indonesia meraih hasil buruk pada Asian Games 2022. Tim beregu putra dan putri Merah Putih sama-sama langsung gugur di perempat final.
Tim bulu tangkis beregu putra dan putri Indonesia gagal mencatatkan hasil maksimal pada Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Sama-sama mendapat bye dengan langsung lolos ke perempat final, skuad putra dan putri Merah Putih tak mampu melangkah lebih jauh.
Di sektor putri, kiprah Gregoria Mariska Tunjung dkk langsung terhenti di perempat final usai kalah 0-3 dari China.
Hasil serupa lantas diraih tim putra yang menurunkan kekuatan terbaik termasuk Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Anthony Sinisuka Ginting.
Melawan Korea Selatan, tim beregu putra Indonesia menelan kekalahan 1-3.
Menanggapi hasil yang diraih tim beregu Indonesia tersebut, Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI mengaku tidak puas.
"Memang sangat disayangkan ya, kita tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya. Terutama di beregu putra yang di atas kertas bisa melaju ke semifinal tapi kena tekanan yang tidak bisa diatasi," kata Rionny melalui siaran pers PBSI.
"Pastinya kita tidak puas dengan hasil ini tapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," ucap Rionny menambahkan.
Untuk evaluasi sektor putri, Rionny mengatakan bahwa tuan rumah China memang bukan lawan yang mudah.
Rionny pun memuji Gregoria, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Putri Kusuma Wardani yang telah berjuang keras di lapangan.
"Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya."
"Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah tapi ini harus menjadi keyakinan bahwa sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman," tutur Rionny.
Sementara itu untuk sektor putra, Rionny memberikan sejumlah catatan kepada para pemain Indonesia.
"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony (Sinisuka Ginting) bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga, sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi malah terlalu terburu-buru."
"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," beber Rionny.
"Begitu juga dengan Leo/Daniel. Setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu," imbuh Rionny.
Kemudian soal Jonatan Christie yang bermain di bawah performa terbaiknya, Rionny menyebut ada ketegangan yang dirasakan tunggal putra kedua Indonesia tersebut.
"Kalau Jonatan mungkin ada ketegangan," kata Rionny.
Setelah gagal di nomor beregu, Indonesia kini membidik hasil lebih baik di nomor perorangan yang akan dipertandingkan pada 2-7 Oktober 2023 mendatang.
Rionny berpesan agar para pemain bisa menjaga fokus dan bangkit untuk meraih hasil maksimal di Asian Games 2022.
"Masih ada nomor perorangan yang akan dipertandingkan. Fokus saya dan tim pelatih sekarang bagaimana mengembalikan dulu mood, semangat dan kepercayaan diri mereka. Kami mau mereka jangan terlalu lama down-nya, bangkit dan kembali siap."
"Di sisa dua hari ini, kami akan maksimalkan latihan. Membenahi teknis maupun non teknis," ujarnya.
Rionny dan tim akan mengasah anak asuhnya bagaimana mengatasi kelengahan dan keraguanyang bisa muncul karena beberapa kali melakukan kesalahan sendiri.
"Mencari solusi bagaimana bisa cepat kembali fokus dan yakin," kata Rionny mengakhiri.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/09/30/14452478/evaluasi-pbsi-usai-hasil-buruk-tim-bulu-tangkis-indonesia-di-asian-games