KOMPAS.com – Berakhirnya perhelatan SEA Games 2023 Kamboja memunculkan kisah menarik perjuangan atlet-atlet kontingen Indonesia.
Atlet kickboxing Indonesia, Abdul Aziz Calim, berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 dari nomor kick light 63 kilogram dengan segenap perjuangan.
Abdul Aziz Calim menceritakan bahwa dirinya bahkan sampai menahan sakit batuk darah saat mentas di SEA Games 2023.
“Saya bertanding itu dalam kondisi sakit, taapi mindset saya berusaha harus menang kareena saya sudah enam bulan latihan dan tidak mau kalah,” kata Aziz di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (17/5/2023), dikutip dari Antara News.
Batuk darah Aziz disebabkan karena dirinya tak kuat menghadapi hawa dingin saat menjalani pemusatan latihan di Krygyzstan selama satu bulan.
“Itu saya persiapan di Kyrgyzstan terlalu dingin di sana. Saya kena infeksi paru karena udara dingin, batuknya tidak hilang sampai dua minggu lebih,” ujarnya.
Abdul Aziz mengungkapkan bahwa dirinya masih tidak fit ketika bertanding di final melawan atlet Vietnam, Hau Tran Minh.
“Di final masih, saya balik ke corner masih batuk-batuk. Masih batuk darah saya. Hanya saja, final, saya pikir ‘ini final satu langkah lagi. Jadi, saaya bermain pintar,” ungkapnya.
Pelari Indonesia, Odekta Elvina Naibaho, juga melewati perjuangan berat demi mendapatkan medali emas di nomor maraton putri SEA Games 2023.
Odekta harus bertarung dengan cuaca panas 37 derajat celcius di Angor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (6/5/2023).
Ia bahkan sempat terkapar dan harus diberikan oksigen serta dibawa memakai ambulans usai melewati garis finis.
“Odekta kepanasan. Tadi memang panas sekali, tapi saya terus memberi semangat agar dia bertahan dan alhamdulillah hari ini kami kawinkan emas di maraton,” ucap pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa.
Sementara itu, atlet voli Indonesia, Fahri Septian Putratama, berjuang melawan rasa duka saat hendak bermain di SEA Games 2023.
Lima hari menjelang keberangkatan timnas voli Indonesia ke Kamboja, Fahri merasakan duka mendalam.
Atlet bola voli asal Bantul, Yogyakarta, itu kehilangan calon anak pertamanya sebelum mengemas emas di SEA Games 2023 bersama timna voli putra Indonesia.
“Lima hari sebelum berangkat ke Kamboja menjadi situasi terberat seumur hidup yang pernah aku rasakan. Kehilangan calon anak pertamaku,” tulis Fahri dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya.
“Dunia terasa hancur, tetapi harus kuat dan fokus berjuang demi negara,” imbuh pemain berumur 24 tahun tersebut.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/05/18/16333778/ragam-kisah-inspiratif-perjuangan-atlet-indonesia-di-sea-games-2023