KOMPAS.com - Satu petarung dari Indonesia, Rheza Arianto, gagal tampil di panggung Road to UFC 2, event bagi petarung MMA untuk mendapat tiket kontrak dari Ultimate Fighting Championship (UFC).
Rheza Arianto gagal untuk bertanding pada Road to UFC 2 buntut dari cedera yang dialami saat sedang menjalani latihan di San Diego, Amerika Serikat, Jumat (16/4/2023) pekan lalu.
Fighter berusia 22 tahun itu memang tengah menjalani kamp latihan di MMA Fight Academy, San Diego, AS, di bawah arahan Graham Boylan, Marc Fiore, dan Jake Buracker.
Ketika latihan sparring melawan Jovidon Khojaev (Tajikistan), Rheza terkena tendangan telak mengenai muka yang membuat dirinya terjatuh ke matras.
Usai Rheza terjatuh, para pelatih, Jovidon, dan rekan sesama latihan langsung mengerubungi Rheza untuk memeriksa kondisinya.
Kondisi Rheza bisa ditangani oleh tim pelatih dan tim MMA Fight Academy. Namun, setelah itu, Rheza harus menerima keputusan dari tim pelatih.
Graham Boylan, CEO dari Cage Warriors, yang bekerja sama dengan Mola di MMA Fight Academy, mengatakan, karena cedera itu, Rheza tak bisa melanjutkan untuk bertanding di Road to UFC 2 di Shanghai, China, pada 27-28 Mei 2023.
"Kami tak bisa melanjutkan dirimu untuk bisa bertarung (di Road to UFC 2)," ucap Boylan kepada Rheza.
Rheza awalnya terlihat kaget mendengar keputusan tersebut, tetapi kemudian dia bisa menerima saat Boylan menghampiri dan memeluknya.
"Semua akan baik-baik saja," ucap pelatih Rheza, Marc Fiore, yang juga ada dalam momen tersebut.
"Persiapan kami di sini sudah cukup matang dan kami mendapat lawan yang cukup berat juga. Saya mendapat lawan Li Kaiwen dari China," ucap Rheza Arianto saat sesi konferensi pers di Gedung La Auberge, San Diego, AS, Kamis (14/4/2023), sebelum cedera.
"Dia top atlet di Asia juga. Namun, saya akan mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia dan latihan di sini cukup keras. Saya kira saya mampu untuk melawan dia dan memberikan yang terbaik," tutur Rheza.
Kini, usai Rheza cedera, tersisa empat petarung lain dari Indonesia yang dijadwalkan bertanding di Road to UFC 2.
Mereka adalah Billy Pasulatan, Ronal Siahaan, Windri Patilima, dan Epraim Ginting, yang berpeluang mengikuti jejak Jeka Saragih, atlet MMA pertama dari Indonesia yang berhasil menembus UFC.
Sebagai persiapan menghadapi duel Road to UFC 2 tersebut, mereka berlatih di MMA Fight Academy di San Diego, Amerika Serikat.
MMA Fight Academy adalah sebuah program pengembangan dan manajemen karier atlet MMA hasil kolaborasi antara Mola dan Cage Warriors.
Di MMA Fight Academy, para fighter tinggal dan berlatih di San Diego, AS, di bawah arahan pelatih kepala profesional, Marc Fiore, eks pelatih juara UFC, Matt Hughes dan Robbie Lawler.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/04/21/07303868/satu-petarung-mma-dari-indonesia-gagal-tampil-di-road-to-ufc-2