KOMPAS.com - Safee Sali merupakan legenda di timnas Malaysia. Ia merupakan mantan striker kebanggaan bagi Harimau Malaya.
Eks pemain Pelita Jaya itu pernah mengantarkan Malaysia untuk kali pertama juara ajang bergengsi antarnegara Asia Tenggara, Piala AFF, pada tahun 2010.
Saat itu, Safee Sali menjadi pemain yang paling bersinar buat Malaysia di kompetisi Piala AFF 2010.
Betapa tidak, Safee berhasil menyandang gelar top skor Piala AFF 2010 dengan torehan lima gol.
Safee Sali memang tampil teringginas di Piala AFF 2010. Ia bahkan mampu membukukan tiga gol ketika bertanding di partai final melawan timnas Indonesia.
Ia berhasil mencetak dua gol pada leg pertama babak final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil dan satu gol di Stadion Gelora Bung Karno pada pertemuan kedua kontra Indonesia.
Selain itu, Safee Sali juga menorehkan catatan cemerlang di level klub selama berkarier sebagai pesepak bola profesional.
Dilansir dari The Star Malaysia, Safee Sali mengukir sejarah dengan menjadi pesepak bola pertama Malaysia yang bermain di dua final Piala AFC bersama Johor Darul Tak’zim.
Terkini, Safee Sali secara resmi sudah menyatakan pensiun sebagai pesepak bola profesional di usia 39 tahun pada Selasa (21/2/2023).
Kompas.com mendapatkan kesempatan buat melakukan wawancara eksklusif dengan Safee Sali seusai pensiun.
Berikut isi wawancara Kompas.com dan Safee Sali:
Alasan yang mendasari Anda pensiun?
Saya rasa yang pertana saya sudah tidak bisa bersaing secara kompetitif dengan pemain lain di bagian penyerang. Lalu, yang kedua saya mau fokus kepada dunia bisnis saya dan dokumenter saya.
Saya juga menjadi pandit dan akan mendirikan sekolah sepak bola. Itu saya lebih mau fokus daripada saya meneruskan sepak bola.
Kenapa Malaysia bisa bangkit di Piala AFF ketika melawan Indonesia. Padahal saat itu, Malaysia kalah 1-5 di babak grup melawan Indonesia?
Mungkin salah satunya karena kekalahan itu karena semua kekalahan itu kami merasakan, kami harus bermain lebih baik daripada. Itu bukan permainan kami yang sebenarnya dan membuat kami mau bermain melawan Indonesia lagi di final.
Akhirnya terbukti, kami bisa membuktikan kami tak mau kalah lagi seperti laga pertama.
Alasan Anda bermain di Indonesia (setelah Piala AFF 2010 )?
Yang pertama saya ingin mengambil pengalaman di luar dalam karier sepak bola saya. Kedua, saya suka dengan atmosfer sepak bola Indonesia yang ramai, dan mungkin dari situ saya ingin mengeratkan hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Siapa pemain di Indonesia yang Anda ingin bermain bersama?
Saya ingin bermain sama Bambang Pamungkas sebenarnya. Sama Kurniawan (Dwi Yulianto) saya sudah bermain, Bepe belum ada kesempatan bermain bersama.
Siapa sosok paling berharga daam karier Anda?
Dalam karier saya sudah pastinya orang tua, khususnya ayah saya yang sudah banyak berjasa dalam pengorbanan saya selama berkarier dalam sepak bola.
Dia yang mengajari saya bagaimana menjaga (diri), dia sosok paling bermakna dalam perjalanan karier saya.
Siapa pemain yang Anda idolakan, baik lokal dan luar negeri siapa?
Jika pemain lokal Akmal Rizal, dia seorang striker top juga dulu sebelum saya. Jika di luar, saya idolakan Ronaldo Brasil.
Ketika pulang ke Malaysia, apa yang Anda rindukan dari Indonesia?
Ada, pasti, sambutan dari fans. Saya rasa sambutan penggemar dan orang-orang di sini lebih lemah lembut untuk menerima dan berkomunikasi.
Jika di sana, ada yang terlalu keras, terlalu straight. Namun, kalau di sini banyak yang saya rindukan. Waktu saya sering di sini, menemui rekan-rekan di sini.
Apa perbedaan Liga Indonesia dan Malaysia?
Waktu itu, ya perbedaannya Indonesia mempunyai pemain asing. Oleh karena itu, saya datang sebagai pemain asing, Malaysia belum ada pemain asing. Dan peringkat liga Indonesia lebih jauh.
Bagaimana pendapat Anda soal pelatih asal Korea Selatan yang menukangi timnas Malaysia dan Indonesia?
Ya, saya rasa itu suatu tren dalam Asia Tenggara mengambil seorang pelatih asal Korea Selatan. Ini kalau tidak salah bermula dari, Vietnam. Melihat mereka sukses, kita coba ikuti apa yang mereka lakukan, tetapi bagi saya tergantung bagaimana pelatih mengenali budaya sepak bola negara tersebut.
Seperti Indonesia juga harus. Sebab, sepak bola itu bukan sekedip mata kita bisa mengubah seperti coach Vietnam mempunyai waktu. Pelatih Indonesia juga harus diberi waktu, begitu juga Kim Pan Gon. Menurut saya harus diberi waktu apakah dia bisa berjaya atau tidak.
Siapa pelatih yang paling berjasa dalam karier sepak bola Anda?
Rajagopal (pelatih Malaysia di Piala AFF 2010) yang banyak berjasa dalam karier saya karena mereka yang tahu bahwa saya mempunyai kelebihan ketika bermain sepak bola.
Harapan buat sepak bola Malaysia dan Indonesia apa?
Harapan saya supaya sepak bola kita lebih meriah lebih maju dan kuta bisa mengadakan hubungan yang lebih baik. Kita bisa menyelenggarakan pertandingan pramusim atau ada turnamen yang khusus Liga Indonesia dan Malaysia.
Ini saya ingin agar ada hubungan yang baik dari penonton, klub dan Indonesia juga di luar lapangan sepak bola bisa diselesaikan secepat mungkin.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/03/02/12235048/eksklusif-safee-sali-alasan-pensiun-kebangkitan-piala-aff-hingga-bicara