Kronologi Abraham Damar Grahita Bisa Bermain di Liga Jepang meski Dikontrak Prawira untuk IBL 2023

KOMPAS.com - Kepindahan Abraham Damar Grahita ke klub kasta ketiga Liga Bola Basket Jepang Veltex Shizuoka, mengundang banyak tanya.

Sebab, ia sudah lebih dulu menjalin kesepakatan kontrak dengan Prawira Harum Bandung hingga 2026 untuk mentas di Indonesia Basketball League (IBL) 2023. 

Namun anehnya, Bram sapaan Abraham, malah mengantongi letter of clearance (LOC) dari FIBA—federasi bola basket internasional—untuk bermain di Liga Jepang. 

Kondisi itu yang membuatnya tidak bisa memperkuat Prawira pada babak reguler IBL 2023 yang sudah dimulai sejak 14 Januari 2023.

Agar bisa memperkuat Prawira di IBL 2023, guard andalan Tim Nasional Indonesia itu harus terlebih dahulu mendapatkan LOC dari FIBA untuk bermain bersama Prawira.

Namun siapa sangka, bukannya menyelesaikan LOC untuk bermain di Prawira, Bram malah melakukan debut di Veltex Shizuoka pada Sabtu (11/2/2023) dalam pertandingan menghadapi Kanazawa Samuraiz. 

Manajemen Prawira Harum Bandung tampak berang, lalu melakukan investigasi atas indikasi pelanggaran yang telah dilakukan Bram melalui official statement. 

Menurut Teddy Tjahjono selaku Direktur Prawira Harum Bandung, ada mekanisme yang harus dijalani setiap pemain jika ingin berkarier di liga luar negeri yang dianggap lebih kompetitif.

Sebelumnya tak ada pemberitahuan kepada manajemen Prawira bahwa sang pemain menjalin negosiasi dengan klub asal Jepang itu.

“Prawira Harum Bandung mendukung penuh karier semua pemainnya untuk dapat berkompetisi di luar Indonesia, tentunya di liga yang lebih kompetitif dari Indonesia Basketball League (IBL),” kata Teddy dalam rilisnya beberapa waktu lalu.

“Mekanisme dan tata cara untuk pemain yang masih terikat kontrak dengan Prawira Harum Bandung dan mendapatkan penawaran bermain di liga luar negeri telah diatur dalam kontrak kerja sama antara klub serta pemain.”

“Pelanggaran atas kontrak kerja sama yang telah disepakati tersebut, tentunya akan menimbulkan konsekuensi,” urainya.

Ya, Abraham harus menanggung konsekuensi dari indikasi pelanggaran yang telah dilakukan. 

Prawira masih terus melakukan investigasi terhadap kasus pemain yang menyandang prestasi Most Valuable Player (MVP) pada IBL 2022 ini.

“Berkaitan dengan salah satu pemain kami yang masih terikat kontrak dan sudah menandatangani kontrak serta bermain untuk klub lain, saat ini sedang dalam proses investigasi lebih lanjut,” ujarnya.

Mantan pemain Garuda Panasia Bandung, Firmansyah mendukung langkah hukum manajemen Prawira Harum Bandung. 

Sebagai atlet profesional semestinya Bram menghormati kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak. 

“Seorang pemain atau olahragawan profesional di setiap cabang olahraga, termasuk bola basket harus menjunjung tinggi profesionalisme. Satu diantaranya menghormati kontrak pemain dengan club nya,” tegas Firmansyah.