Perbasi Serukan Genjot Kompetisi demi Jaga Asa Tampil di Piala Dunia

KOMPAS.com - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengutarakan pentingnya kompetisi dalam upaya peningkatan kualitas olahraga bola basket di Tanah Air.

Menurut Perbasi, banyaknya kompetisi bisa membantu proses perkembangan liga basket Indonesia yang kemudian bermuara pada kualitas tim nasional.

Oleh karena itu, Perbasi mengajak setiap pengurus di tingkat daerah untuk memperbanyak jumlah kompetisi.

Ketua umum Perbasi Danny Kosasih mengatakan bahwa banyaknya kompetisi bisa menambah jam terbang para pemain muda sebelum terjun ke level profesional.

Apabila belum memiliki jam terbang cukup pada usia tertentu, seorang pemain dianggap tidak akan bisa bermain di level tertinggi, termasuk membela tim nasioal.

Danny Kosasih menilai hal itu akan menutup peluang Indonesia tampi di Piala Dunia pada masa mendatang.

"FIBA mengatakan, jika seorang anak di antara 14 sampai 18 tahun tidak dapat main, jangan berharap nanti anaknya akan menjadi pemain nasional," kata Danny Kosasih dalam acara Media Gathering PP Perbasi di Hotel Best Western, Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/1/2023).

"Ini masih benar-benar kurang karena Perbasi hanya bisa melaksanakan kejurnas (kejuaraan nasional). Harapan Perbasi, Pengkot, Pengkab, harus mengadakan pertandingan sebanyak-banyaknya," imbuhnya.

"Kalau anak setahun mainnya 10 gim, 15 gim, jangan harap Indonesia main di World Cup, jangan mimpi. Harus dikasih gim banyak. Kasih informasi ke daerah, kompetisi harus banyak," ujar Danny Kosasih.

Danny Kosasih berharap kompetisi bola basket di Indonesia mulai digenjot mulai 2023.

"Saya sudah minta, mulai tahun ini, genjot terus kompetisi, kompetisi harus kencang supaya mutu permainan kita akan naik," ucap Danny Kosasih.

Perbasi selaku induk olahraga bola basket Indonesia telah menyiapkan beberapa agenda kompetisi pada 2023, salah satunya Kejurnas.

Perbasi akan lebih dulu menggelar Kejurnas U15 sebagai persiapan FIBA Asia Cup U16 Putra yang rencananya akan berlangsung di Qatar pada tahun ini.

Wakil Ketua Umum PP Perbasi George Fernando Dendeng menjelaskan bahwa Kejurnas U15 merupakan agenda 2022 yang baru bisa digelar pada awal 2023.

Lalu, di tahun yang sama, Perbasi akan menggelar Kejurnas U17 sebagai persiapan menjelang FIBA Asia Cup U18 pada 2024.

Selain Kejurnas kelompok usia, Perbasi juga berencana menggelar Indonesia Development League.

Harapannya, Indonesia Development League bisa menjadi wadah para pemain muda Indonesia untuk mengumpulkan pengalaman sebelum berkarier di Indonesian Basketball League (IBL).

"Perbasi sudah membuat rencana, usia 18-23 tahun, sebagai satu liga di bawah IBL supaya pemain tuh sebelum IBL sudah digodok," kata Danny Kosasih.

"Di Indonesia Development League, satu anak akan bermain minimal 24 gim," tutur Danny Kosasih menjelaskan.