Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Formasi Pohon Natal Carlo Ancelotti dalam Kejayaan AC Milan

KOMPAS.com - Carlo Ancelotti pernah membawa AC Milan merajai Eropa dengan formasi pohon Natal. Deretan gelandang kreatif yang dimiliki I Rossoneri membuat Ancelotti memunculkan ide skema legendaris tersebut.

Carlo Ancelotti menghabiskan delapan musim menangani AC Milan, dari 2001 hingga 2009.

Bersama Ancelotti, I Rossoneri berhasil meraih kejayaan di dalam negeri dan Eropa.

Milan di bawah asuhan Don Carlo sukses memenangi berbagai gelar bergengsi termasuk satu scudetto Serie A dan dua Liga Champions.

Tak hanya urusan trofi, satu hal yang membuat Ancelotti akan selalu dikenang tifosi Milan adalah ide brilian berupa formasi pohon Natal.

Formasi Pohon Natal, Ide Cemerlang Don Carlo

Ancelotti membawa AC Milan juara Liga Champions 2002-2003 dengan skema 4-3-1-2. Manuel Rui Costa menjadi trequartista di belakang duet Filippo Inzaghi dan Andriy Shevchenko.

Pada musim tersebut, Ancelotti juga mulai beruji coba dengan formasi 4-3-2-1.

Formasi itulah yang disebut sebagai formasi pohon Natal. Sebab, jika dilihat dari sisi atas, penempatan posisi pemain dalam formasi tersebut menyerupai pohon cemara yang identik dengan Natal.

Dalam otobiografinya yang berjudul Preferisco La Coppa, Ancelotti menjelaskan bahwa ia memiliki ide untuk memainkan formasi pohon Natal demi mengakomodasi gelandang-gelandang top milik AC Milan.

"Musim penuh pertama saya di Milan, 2002-2003, berkaitan dengan formasi pohon Natal. Itu terjadi karena ada peluang. Pada jendela transfer kami mendatangkan dua pemain yaitu Clarence Seedorf dan Rivaldo," ungkap Ancelotti.

"Tugas saya mencari cara agar keduanya bisa bermain bersama, sedangkan kami sudah memiliki Andrea Pirlo dan Rui Costa. Empat pemain ini harus bermain sesuai filosofi klub, menghibur dan sepak bola indah harus ada," imbuh Don Carlo.

Kunci formasi pohon Natal ala Ancelotti adalah keberadaan gelandang-gelandang kreatif plus pemain yang bisa menjaga keseimbangan lini tengah.

Pirlo menjadi konduktor permainan Milan ketika digeser lebih dalam. Kerja Pirlo dipermudah oleh dua gelandang tengah yang mendampinginya, Gennaro Gattuso dan Clarence Seedorf.

Sementara itu, Rivaldo dan Rui Costa diberi kebebasan berkreasi di daerah sepertiga akhir guna mendukung ujung tombak yang bisa ditempati oleh Shevchenko atau Pippo Inzaghi.

"Pirlo benar-benar membantu saya. Suatu hari dia mendekati saya dan mengatakan bahwa dia bisa bermain lebih dalam, persis di depan empat pemain belakang."

"Itu bekerja secara baik. Dia (Pirlo) adalah pemain terbaik di dunia dengan peran seperti itu. Saya menempatkan Seedorf ke sayap dengan Rui Costa dan Rivaldo berada di belakang satu striker. Simsalabim, itulah formasi 4-3-2-1 atau pohon Natal," beber Ancelotti.

Kaka Sang Katalisator

AC Milan menghadapi musim 2006-2007 dengan ditinggal sejumlah pemain pilar. Andriy Shevchenko pindah ke Chelsea. Sementara itu, Manuel Rui Costa pulang kampung ke Benfica.

Di lain sisi, Ancelotti masih punya Ricardo Kaka yang datang ke San Siro pada musim panas 2003. Pada musim debutnya di Italia, Kaka sudah pernah dicoba dalam formasi pohon Natal yang membawa I Rossoneri meraih scudetto Serie A.

Milan mengawali musim 2006-2007 dengan kemenangan 2-1 atas Lazio. Dua gol I Rossoneri dicetak oleh Inzaghi dan penyerang yang didatangkan untuk menggantikan Shevchenko, Ricardo Oliveira.

Akan tetapi, Oliveira yang diboyong senilai 17 juta euro dari Real Betis mengalami penurunan performa saat musim berjalan.

Hal itu membuat Ancelotti berpaling dari formasi 4-3-1-2 ke skema pohon Natal lagi.

Kaka menjadi katalisator lini serang AC Milan. Ancelotti menempatkannya berdampingan bersama Seedorf di belakang striker tunggal Filippo Inzaghi.

Sementara itu, trio lini tengah dihuni oleh Pirlo, Gattuso, dan Massimo Ambrosini.

Komposisi lini tengah dan depan itu membuat alur permainan Milan menjadi seimbang.

Kerja Pirlo sebagai dirigen di depan garis pertahanan menjadi lebih mudah berkat keberadaan dua gelandang pekerja, Gattuso dan Ambrosini.

Namun, formasi pohon Natal tidak hanya bertumpu pada lini tengah dan depan.

Keberhasilan formasi itu juga didukung oleh dua fullback, Marek Jankulovski dan Massimo Oddo, yang tak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga aktif membantu serangan.

Di jantung pertahanan, Ancelotti bisa tenang karena ia punya duet paten Paolo Maldini dan Alessandro Nesta yang berdiri depan gawang Dida.

Pada Januari 2007, Milan memboyong "Sang Fenomena" Ronaldo yang dicap habis oleh Real Madrid.

Akan tetapi, Ancelotti tak bisa memainkan Ronaldo di Liga Champions karena statusnya yang sudah cup tied.

Alhasil, Don Carlo tetap mengandalkan Filippo Inzaghi sebagai ujung tombak, sedangkan Ronaldo beberapa kali diberi kesempatan di kompetisi domestik.

Dengan formasi pohon Natal, Ancelotti membawa AC Milan memenangi Liga Champions 2006-2007 dengan mengalahkan Liverpool pada laga final di Athena, Yunani.

Kemenangan itu sekaligus membuat I Rossoneri membalas dendam kekahalan pahit di Istanbul dua musim sebelumnya.

Tak hanya membuat AC Milan berjaya di Eropa, formasi pohon Natal itu juga turut mengantar Kaka memenangi Ballon d'Or 2007.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/12/25/20100058/mengenang-formasi-pohon-natal-carlo-ancelotti-dalam-kejayaan-ac-milan

Terkini Lainnya

Pemain Uzbekistan Sebut Timnas U23 Indonesia Tampil Sangat Baik

Pemain Uzbekistan Sebut Timnas U23 Indonesia Tampil Sangat Baik

Timnas Indonesia
Semangat Tinggi Timnas U23 Indonesia, Garuda Sudah Bikin Bangga

Semangat Tinggi Timnas U23 Indonesia, Garuda Sudah Bikin Bangga

Timnas Indonesia
Asa Timnas Indonesia ke Olimpiade Belum Habis, Ayo Bangkit Garuda!

Asa Timnas Indonesia ke Olimpiade Belum Habis, Ayo Bangkit Garuda!

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Irak di Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Irak di Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Daftar Wakil Asia di Olimpiade 2024: Uzbekistan-Jepang Lolos, Kans Indonesia Masih Terbuka

Daftar Wakil Asia di Olimpiade 2024: Uzbekistan-Jepang Lolos, Kans Indonesia Masih Terbuka

Timnas Indonesia
Saat Rizky Ridho Nyaris Pukul Layar VAR Usai Kena Kartu Merah...

Saat Rizky Ridho Nyaris Pukul Layar VAR Usai Kena Kartu Merah...

Timnas Indonesia
3 Fakta dari Kekalahan Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 Vs Uzbekistan

3 Fakta dari Kekalahan Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Barcelona Vs Valencia: Hujan 6 Gol, Lewandowski Hattrick, Barca Menang

Hasil Barcelona Vs Valencia: Hujan 6 Gol, Lewandowski Hattrick, Barca Menang

Liga Spanyol
   Hasil Semifinal Piala Asia U23: Jepang ke Final, Indonesia Lawan Irak

Hasil Semifinal Piala Asia U23: Jepang ke Final, Indonesia Lawan Irak

Internasional
Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Jatuh Garuda dan Pergantian Efektif Lawan

Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Jatuh Garuda dan Pergantian Efektif Lawan

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air: Kedalaman Skuad dan Kecerdasan Uzbekistan Berbicara

Pengamat Tanah Air: Kedalaman Skuad dan Kecerdasan Uzbekistan Berbicara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Gol Dianulir, Ferarri Nilai Ada Kejanggalan

Indonesia Vs Uzbekistan: Gol Dianulir, Ferarri Nilai Ada Kejanggalan

Timnas Indonesia
Jadwal Perebutan Peringkat Ketiga Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23

Jadwal Perebutan Peringkat Ketiga Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Uzbekistan 0-2: Drama VAR-Kartu Merah, Garuda ke Perebutan Peringkat Ketiga

Hasil Indonesia Vs Uzbekistan 0-2: Drama VAR-Kartu Merah, Garuda ke Perebutan Peringkat Ketiga

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Irak, Kickoff 00.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Irak, Kickoff 00.30 WIB

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke