Maroko, Kroasia, dan Pertarungan Keabadian di Piala Dunia 2022

KOMPAS.com - Maroko dan Kroasia gagal melaju ke final Piala Dunia 2022 usai tumbang di semifinal.

Singa Atlas, julukan timnas Maroko, adalah salah satu "keajaiban" Piala Dunia 2022.

Tak ada satu pun prediksi yang menyebutkan Maroko akan keluar sebagai juara Grup F di atas Kroasia dan Belgia.

Begitu juga langkah mereka sampai semifinal turnamen antarnegara se Planet Bumi.

Meski demikian, kisah perjalanan Singa Atlas sudah tercatat dan menyisakan satu laga penting lainnya, perebutan medali perunggu atau peringkat ketiga Piala Dunia 2022 kontra Kroasia.

Nyaris dalam semua kompetisi, terlebih Piala Dunia, mereka yang juara bakal abadi. Negara peringkat kedua, ketiga, dan keempat seperti menjadi "pelengkap".

Akan tetapi, hal itu tak akan terjadi pada masyarakat Maroko dan skuad Singa Atlas. Demikian juga dengan Kroasia.

Penyerang Kroasia, Andrej Kramaric, pernah merasakan hal tersebut. Tepatnya pada edisi Piala Dunia 2018.

Saat itu, Kroasia menjadi runner-up Piala Dunia 2018 setelah kalah 2-4 dari Perancis.

Meski kalah, Kramaric dkk dan Kroasia tetap berpesta. Alasannya karena pencapaian ke final Piala Dunia tak pernah terbayangkan sebelumnya.

"Mereka (Maroko) akan berjuang sepenuh hidup mereka karena meraih medali di Piala Dunia berarti Anda abadi sebagai pahlawan di negeri Anda," ujar Andrej Kramaric dikutip ESPN.

"Keinginan itu sama dengan apa yang akan kami lakukan," jelas dia melanjutkan.

Lebih lanjut, Kramaric menceritakan kemewahan setelah Kroasia keluar sebagai runner-up Piala Dunia 2018.

"Delapan dari kami (dari turnamen) di Rusia memahami betapa pentingnya meraih medali Piala Dunia," terang Kramaric.

"Kami saat ini memiliki banyak pemain yang belum merasakannya dan saya akan senang melakukannya karena itu adalah sesuatu yang akan abadi bersama Anda selama sisa hidup mereka," tandasnya.