Apa Itu Flop dalam Sepak Bola?

KOMPAS.com - Performa tiap pemain baru selalu menjadi sorotan. Dia akan mendapat penilaian sebagai pemain gagal atau bersinar.

Pemain yang tok cer dengan klub barunya akan mendapat predikat pembelian sukses. Sebaliknya, pembelian gagal akan disebut dengan istilah flop.

Apa itu flop dalam sepak bola?

Flop dalam sepak bola adalah istilah untuk pemain yang tak sesuai dengan ekspektasi setelah dibeli dengan nilai cukup tinggi atau bahkan mendapat status pemain termahal di sebuah klub.

Pengertian mudahnya, flop adalah pembelian gagal.

Istilah flop selalu dengan performa di lapangan maupun kepercayaan sang pelatih kepada pemain.

Untuk striker, penilaian akan menjurus kepada total gol yang mampu dia lesakkan pada musim pertama.

Sementara untuk posisi lainnya adalah dari segi jumlah tampil dan imbas dari penampilannya, apakah berpengaruh pada tim atau tidak.

Klub Barcelona kerap mendapat pemain bercap flop. Tim raksasa Spanyol itu tak segan membeli pemain dengan harga tinggi, tetapi pada akhirnya jarang dipakai atau bahkan tak klop dengan tim.

Sebut saja seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann, hingga awal-awal Ousmane Dembele direkrut Barca.

Contoh lain seperti Donny van De Beek yang dibeli Manchester United dari Ajax Amsterdam.

Donny van De Beek hingga saat ini kesulitan tembus tim utama Man United.

Darwin Nunez di Ambang Istilah Flop

Musim 2022-2023 merupakan musim pertama Darwin Nunez bersama Liverpool.

Nunez direkrut oleh pelatih Juergen Klopp dari Benfica dengan harga 85 juta poundsterling atau nyaris Rp 1,5 triliun.

Akan tetapi, Darwin Nunez baru menorehkan dua gol dari enam kali kesempatan bermain hingga pekan ke-13 Liga Inggris.

Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan striker anyar Manchester City, Erling Haaland, yang sudah membuat 17 gol hingga pekan ke-13.

Di sisi lain, Darwin Nunez juga sering dianggap seperti Andy Carroll. Selain karena gaya rambutnya dikuncir ke belakang, juga performanya yang belum sesuai ekspektasi.