Erick Thohir Optimistis Transformasi Sepak Bola Indonesia Berhasil, Singgung Inggris

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku optmistis soal kolaborasi pemerintah RI dan FIFA. 

Erick Thohir percaya upaya transformasi sepak bola Indonesia yang dinyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat (7/10/2022) lalu bakal berhasil.

Seperti diketahui, FIFA siap membantu mentransformasi sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

FIFA juga sudah menyampaikan surat kepada Presiden Jokowi terkait lima poin langkah kolaborasi antara FIFA, Konfenderasi Sepak Bola Asia (AFC) dan pemerintah Indonesia.

Lima poin itu adalah upaya untuk mengevaluasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh.

Terkait lima poin yang diberikan FIFA untuk rekomendasi perbaikan sepak bola Indonesia, Erick Thohir optimistis bakal berhasil.

Mantan bos Inter Milan itu mengambil contoh sepak bola Inggris yang mampu bangkit usai dirundung tragedi Hillsborough pada 1989.

Tragedi Hillsborough pada 1989 yang terjadi pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough merenggut 97 nyawa.

Sebanyak 97 suporter itu terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak, tewas dalam insiden tersebut.

Selain itu, klub-klub Inggris juga pernah diskorsingdari kompetisi antarklub Eropa selama 5 tahun setelah Tragedi Heysel yang terjadi di laga final Piala Champions antara Liverpool dan Juventus pada Mei 1985.

"Kalau Inggris bisa, kenapa Indonesia tidak bisa? Inggris juga dulu sama, pernah disanksi lima tahun. Itu kalau terjadi di Indonesia, sanksi lima atau delapan tahun, sepak bola Indonesia akan rubuh," ujar Erick ketika menjadi narasumber di acara KOMPAS TV, Sabtu (8/10).

Adapun FIFA akan membuka kantor di Indonesia selama proses transformasi sepak bola Indonesia.

Rencananya, delegasi FIFA akan ke Indonesia pada 18 Oktober 2022 guna membahas terkait tim transformasi yang dibentuk.

Jadi, tim baru dibentuk ketika Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara langsung dengan Presiden Jokowi di Indonesia.

"Tim itu nanti akan dibicarakan antara presiden FIFA dan Presiden Jokowi ketika presiden FIFA ke Indonesia tanggal 18 Oktober. Tanggal 18 Oktober ini penting, akan terjadi kesepakatan antara FIFA dengan pemerintah," kata Erick.