Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kilas Balik Piala Dunia 1978: Argentina Juara di Tengah Kontroversi

KOMPAS.com - Piala Dunia 1978 menjadi milik tuan rumah Argentina. Namun, di balik keberhasilan Albiceleste juara di rumah sendiri, ada berbagai kontroversi yang mengiringi turnamen tersebut.

Turnamen edisi ke-11 dari Piala Dunia FIFA digelar di Argentina pada musi panas 1978, dari 1 hingga 25 Juni.

Sama seperti edisi sebelumnya di Jerman, Piala Dunia 1978 diikuti oleh 16 tim peserta dengan dibagi menjadi dua babak grup.

Ke-16 tim peserta Piala Dunia 1978 adalah Argentina selaku tuan rumah, Brasil, Peru, Meksiko, Iran, Tunisia, Austria, Perancis, Hongaria, Italia, Belanda, Polandia, Skotlandia, Spanyol, Swedia, dan Jerman.

Adapun pembagian fase grup pertama Piala Dunia 1978 adalah sebagai berikut.

Kontroversi Sebelum Turnamen

Penyelenggaraan Piala Dunia 1978 di Argentina berada di bawah bayang-bayang kepemimpinan diktator Jorge Rafael Videla.

Di bawah kekuasaan Videla, rakyat Argentina dihantui rasa takut.

Menurut laporan BBC pada 2013, dilansir dari Goal International, kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) memperkirakan ada 30.000 orang "dihilangkan" selama periode 1976-1983.

Sebagian besar dari mereka yang menghilang adalah serikat pekerja, aktivis mahasiswa, jurnalis kritis dan seniman serta individu yang aktif di gereja atau kampanye anti-kemiskinan.

Piala Dunia 1978 pun dilaksanakan di tengah-tengah kediktatoran militer berdarah yang sering disebut sebagai Perang Kotor.

Di lain sisi, Jorge Videla ingin menggunakan Piala Dunia 1978 sebagai momentum untuk mengubah citranya menjadi lebih baik.

Sang diktator ingin Piala Dunia di negaranya itu berjalan sesukses mungkin. Bahkan, kalau perlu, Argentina harus menjadi juara.

Sebagai pesan bahwa Argentina telah dirundung duka akibat kediktatoran Jorge Videla, kelompok oposisi lantas mengecat tiap gawang stadion dengan lingkaran hitam di bagian bawah.

Gelar Perdana Argentina

Di tengah kontroversi dan cerita kelam yang menyertai penyelenggaraan Piala Dunia 1978, Argentina meraih kejayaan di rumah sendiri.

Sempat kalah dari Italia pada laga pamungkas fase grup, Argentina yang kala itu dilatih oleh Cesar Luis Menotti tetap lolos babak kedua sebagai runner-up Grup 1.

Pada fase grup kedua, Argentina bertemu lawan kuat yakni Brasil serta Polandia dan Peru.

Albiceleste yang bertumpu pada pemain-pemain top macam Osvaldo Ardilles, Daniel Pasarella, dan Mario Kempes sukses mengemas dua kemenangan dan sekali imbang pada fase grup kedua.

Satu-satunya hasil imbang tersebut didapatkan ketika bersua Brasil.

Argentina yang tampil sebagai juara Grup B pun bersua juara Grup A, Belanda, yang kali ini tak diperkuat Johan Cruyff.

Laga puncak Piala Dunia 1978 digelar di Stadion Monumental, Buenos Aires, dengan disaksikan lebih dari 70.000 penonton.

Argentina lebih dulu unggul melalui gol Mario Kempes, tetapi Belanda bisa membalas lewat aksi Dirk Nanninga delapan menit sebelum waktu normal selesai.

Skor imbang 1-1 pada waktu normal membuat laga dilanjutkan ke babak extra time.

Argentina bisa menambah dua gol, masing-masing melalui Mario Kempes dan Daniel Bertoni.

Argentina menang 3-1 atas Belanda dan menjadi juara Piala Dunia 1978. Ini merupakan gelar pertama Albiceleste dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar di dunia tersebut.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/10/06/18200078/kilas-balik-piala-dunia-1978--argentina-juara-di-tengah-kontroversi

Terkini Lainnya

Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Liga Spanyol
Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Liga Inggris
Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Liga Italia
Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Liga Inggris
Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Liga Inggris
Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Liga Inggris
Babak Pertama Man United Vs Arsenal, Gol Trossard Jadi Pemisah

Babak Pertama Man United Vs Arsenal, Gol Trossard Jadi Pemisah

Liga Inggris
Line Up Big Match Premier League Man United Vs Arsenal

Line Up Big Match Premier League Man United Vs Arsenal

Liga Inggris
Ditabrak di Lintasan Spa-Francorchamps, Sean Gelael Kesal

Ditabrak di Lintasan Spa-Francorchamps, Sean Gelael Kesal

Sports
Link Live Streaming Man United Vs Arsenal, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Man United Vs Arsenal, Kickoff 22.30 WIB

Liga Inggris
Klasemen MotoGP Usai GP Perancis 2024, Martin Ungguli Juara Dunia

Klasemen MotoGP Usai GP Perancis 2024, Martin Ungguli Juara Dunia

Motogp
PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke