Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesaksian Suporter Arema Melihat Korban "Pergi" Sebelum Kembali

KOMPAS.com - "Mas, amit, Mas. Kancaku ga ambekan (Mas permisi, Mas. Teman saya tidak bernapas," cerita suporter Arema, Devandra Abi Prasetyo, mengingat kondisi yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. 

Hasil Arema vs Persebaya tak lagi penting seiring data korban yang meninggal nyawa terus meningkat mencapai 130 orang. 

Devandra Abi malam itu masuk melalui gate 3 atau berada di tribune utara. Ikut berjibun dengan ribuan suporter lainnya tetapi tak turun ke lapangan usai laga. 

Selepas aparat keamanan melepas tembakan gas air mata, suporter panik, tunggang langgang berlarian secara sporadis. 

Tak butuh waktu lama, gas air mata memakan korban sesak napas.

"Ambulance woi, ambulance! Kancaku selak mati (temanku keburu mati)."

Kalimat itu terdengar di telinga Abi tiga kali saat kerusuhan terjadi. 

"Aku harus keluar!" ungkap Abi dalam hati. Bukan dia tak peduli dengan suporter lainnya, tetapi menyelamatkan diri jadi prioritasnya saat itu.

"Saya memutuskan keluar sebelum chaos terjadi, menjadi keputusan yang tepat."

"Saya tak bisa membayangkan telat keluar beberapa menit saja," ungkap dia. 

Detik-detik kerusuhan yang terjadi diwarnai suara-suara petasan dan kepulan asap dari gas air mata. Abi tak terpapar, tapi kondisi sekelilingnya kacau. 

"Celakanya, di luar pun sama. Di luar tetap ditembaki (gas air mata). Sampai harus berlindung di kios orang," cerita dia. 

Dalam video yang beredar, banyak yang menunjukkan situasi di tribune selatan. Nyatanya, sisi utara tak lepas dari kepungan asap gas air mata. 

"Kena mas," cerita dia soal kondisi di tribune utara ditembaki gas air mata. 

"Beberapa menit setelah saya keluar, orang-orang sudah semburat (kacau balau), injek-injekan keluar dari pintu yang sempit itu," terangnya. 

"Pergi" Sebelum Kembali

Mereka yang masuk dalam daftar korban sudah "pergi". Hanya nama yang tersisa ke pangkuan keluarga mereka. 

Abi, berada di tengah tragedi Kanjuruhan, tak menampik banyaknya korban meregang nyawa. 

"Tanpa pertolongan yang layak dan sulitnya akses ke rumah sakit, mungkin orang-orang itu sudah 'pergi' sebelum sampai."

"Sejauh ini, yang beredar di media sosial kejadian di dalam stadion. Di luar (stadion) lebih daripada itu," terang dia. 

Berhenti Menjadi Suporter

Tragedi Kanjuruhan abadi, baik dalam ingatan maupun catatan sejarah kelam sepak bola Indonesia. 

Devandra Abi Prasetyo memutuskan tak ingin terlibat lagi dalam dunia suporter sepak bola Indonesia. 

Kejadian yang dia alami pada malam 1 Oktober 2022 akan selalu dia ingat. Bahkan sampai dia tua dan berkeluarga nanti. 

"Setelah akhirnya nribun 11 tahun, saya selesai dengan Arema," kata dia. 

"Mungkin lebay. Tapi pulang dengan selamat, lebih penting daripada sekadar tiga poin," tandasnya.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/10/02/14300008/kesaksian-suporter-arema-melihat-korban-pergi-sebelum-kembali

Terkini Lainnya

PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

Liga Indonesia
Hasil MotoGP Perancis 2024: Martin Pemenang, Marquez P2!

Hasil MotoGP Perancis 2024: Martin Pemenang, Marquez P2!

Motogp
Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Liga Indonesia
Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Motogp
Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke