Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

88 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Raih Piala Dunia, Janji Pele Kecil untuk Ayahnya Jadi Kenyataan

KOMPAS.com - Ketika kecil, Pele pernah berjanji pada ayahnya untuk menjuarai Piala Dunia. Janji itu, ditepatinya delapan tahun kemudian.

Kisah seorang anak laki-laki dengan nama Edson Arantes do Nascimento untuk menjuarai Piala Dunia bukanlah omong kosong belaka.

Ketika Pele baru berusia sembilan tahun, ia sudah membuat janji untuk ayahnya tercinta menjuarai Piala Dunia.

Semua bermula ketika Pele melihat ayahnya menangis setelah pertandingan yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Maracana atau Maracanazo pada tahun 1950.

Saat itu, Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi keempat. Sistem Piala Dunia kala tersebut berbeda dengan sekarang, dengan empat tim terbaik dari laga penyisihan dikumpulkan di satu grup baru.

Empat tim itu nantinya akan bertanding melawan satu lama lain.

Brasil termasuk satu dari empat tim selain Uruguay, Swedia, dan Spanyol yang berjibaku pada fase final.

Bermain di hadapan publik sendiri, Brasil tampil perkasa. Mereka menghancurkan Swedia 7-1, lalu menggulung Spanyol 6-1.

Skuad arahan Flavio Costa itu hanya butuh hasil imbang melawan Uruguay pada pertandingan penentuan.

Sayang, pada laga puncak di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil kalah 1-2 secara mengejutkan dari Uruguay.

Pele kecil bahkan bercerita bahwa ia pertama kalinya melihat ayahnya menangis karena tragedi Maracanazo tersebut.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat ayah saya menangis, dan semua karena kekalahan itu," kata Pele kepada FIFA.com pada 2014 lalu.

"Saya ingat pernah berkata kepadanya: 'Jangan menangis, Papa. Saya akan memenangkan Piala Dunia untuk Anda'," tambahnya.

Pele sendiri mengakui bahwa kata-kata yang keluar dari mulutnya itu hanya spontan dan untuk membangkitkan semangat ayahnya.

"Saya mengeluarkan itu karena saya tidak tahu harus berkata apa lagi," kata Pele merenung.

Ternyata, ucapan Pele tersebut berubah menjadi kenyataan delapan tahun kemudian, saat ia dipanggil timnas Brasil untuk Piala Dunia 1958 di Swedia.

Ketika itu, Pele berusia 17 tahun dan menjadi pemain termuda yang bermain serta memenangkan Piala Dunia.

Brasil berhasil menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya usai menundukkan perlawanan tuan rumah Swedia dengan skor 5-2.

Pada saat itu, Pele mencetak dua dari lima gol kemenangan timnas Brasil atas Swedia.

Bahkan para pemain timnas Swedia pun kagum dengan kehebatan Pele di dalam lapangan.

"Setelah gol kelima, saya tidak ingin menjaga Pele lagi. Saya ingin memujinya," kata gelandang Swedia, Sigge Parling.

Kata Pele Usai Bawa Brasil Juara Piala Dunia

Usai bawa Brasil menang dan menjadi juara Piala Dunia, pikiran pertama Pele adalah keluarganya.

Pele bahkan sempat berpikir apakah keluarganya tahu bahwa Brasil menjadi juara.

"Pikiran pertama saya adalah tentang keluarga saya," tulis Pele dalam otobiografinya.

"Apakah mereka tahu bahwa kami juara? Saya ingin berbicara dengan orang tua saya tetapi tidak ada telepon, jadi saya terus berkata, 'Saya harus memberi tahu ayah saya, saya harus memberi tahu ayah saya'."

"Saya berhasil berbicara dengannya (ayahnya) pada hari-hari berikutnya, menggunakan radio internasional.

Pele mengatakan kepada ayahnya 'Apakah Anda melihat saya dengan raja Swedia? Over, dan Saya menjabat tangan raja. Over," ucapnya di siaran radio internasional pada saat itu.

Ketika Pele pulang ke negaranya usai bawa Brasil juara Piala Dunia, ayahnya kembali menangis.

Berbeda dengan delapan tahun lalu, kali ini ayahnya menangis karena bahagia.

"Saya melihat ayah saya menangis lagi, kali ini dengan kebahagiaan," ujarnya.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/08/24/14400078/88-hari-jelang-piala-dunia-2022-raih-piala-dunia-janji-pele-kecil-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke