Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FIBA Asia Cup 2022: Mampukah Timnas Basket Indonesia Lanjutkan Tradisi Tuan Rumah?

Adapun timnas basket Indonesia tergabung di Grup A bersama Arab Saudi, Yordania, dan juara bertahan Australia.

Pada laga pertama, tim Merah Putih akan menghadapi Arab Saudi di Istora Senayan, Jakarta, Selasa pukul 17.30 WIB.

Tuan rumah sendiri punya tradisi mengawali penampilan di kompetisi bola basket antarnegara Asia itu dengan sering meraih kemenangan.

Tradasi itu sudah ada baik ketika kompetisi masih bernama Kejuaraan ABC (Konfederasi Bola Basket Asia), Kejuaraan FIBA Asia, hingga kini Piala FIBA Asia,

Dilansir dari Antara, tercatat hanya satu kali saja tuan rumah menelan kekalahan di pertandingan pertama dari 29 edisi kompetisi itu digelar.

Kekalahan tersebut diderita Malaysia saat jadi tuan rumah Kejuaraan ABC 1965.

Itu merupakan kali ketiga kompetisi bola basket antarnegara Asia digelar dan Malaysia harus mengakui keunggulan juara edisi inaugurasi, Filipina, dengan skor 53-82 di Kuala Lumpur pada 28 November 1965.

Setelah itu, semua negara tuan rumah tak pernah luput memetik kemenangan dalam laga pembuka.

Indonesia yang menjadi tuan rumah Kejuaraan ABC 1993 juga meraih hasil positif saat membuka penampilan di Grup C dengan membekuk Hong Kong 71-62 di Senayan, Jakarta, 12 November 1993.

Statistik ini menjadi sugesti dan bekal positif bagi Indonesia menjelang pertandingan kontra Arab Saudi.

Namun, Arab Saudi bukan lawan yang mudah, apalagi tim Merah Putih kalah dari Arab Saudi dalam dua pertemuan terakhir di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 Zona Asia.

Dalam pertemuan pertama yang dimainkan di Jeddah pada 24 Februari 2022, Indonesia kalah telak 66-95 dari Arab Saudi.

Indonesia kemudian memberikan perlawanan sengit pada pertemuan selanjutnya kontra Arab Saudi. 

Namun, mereka harus menyerah dengan skor tipis 67-69 saat menjamu Arab Saudi di Istora GBK, pada 1 Juli.

Sementara itu, ada angin optimisme lain di kubu Indonesia yang muncul berkat kehadiran pemain naturalisasi asal Amerika Serikat, Marques Bolden.

Ada pula talenta muda lokal Derrick Michael Xzavierro yang telah menimba ilmu di NBA Academy serta memperoleh program student-athlete di Universitas Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat.

Kehadiran Abraham Damar Grahita yang merupakan salah satu pebasket terbaik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, juga menambah optimisme Indonesia menatap FIBA Asia Cup.

Raihan positif kontra Arab Saudi juga akan memberikan nilai lebih bagi Indonesia, yakni menjaga asa tim untuk tampil di FIBA World Cup 2023 mendatang.

Adapun timnas basket Indonesia akan ditukangi Milos Pejic, yang mendadak ditunjuk menggantikan Rajko Toroman.

Penunjukan Pejic bukan tanpa alasan. Sebab, dia sudah mendampingi Indonesia di SEA Games 2021 di Vietnam pada Mei lalu.

Saat itu, Pejic bertindak sebagai pelatih kepala, dan Toroman bertugas menjadi Direktur Teknik. Lalu, Indonesia sukses mencatatkan sejarah dengan menjuarai cabor basket SEA Games untuk kali pertama.

Manajer timnas basket Indonesia Jeremy Santoso memastikan, meski terkesan mendadak, keputusan menyerahkan tongkat estafet dari Toroman ke Pejic sudah diramu sejak lama oleh Perbasi.

Perbasi juga meyakini, Pejic maupun Toroman memiliki karakter kepelatihan yang sama, tapi nama pertama sudah membuahkan hasil ketika bertugas sebagai pelatih kepala.

"Kami melihat di mana ada kesamaan sistem cara melatih di antara Coach Milos dan Coach Toro. Coach Milos ini muridnya Coach Toro," tutur Jeremy.

"Keputusan ini tidak akan mengubah sistem kami. Ini akan jadi tantangan sekaligus angin segar untuk tim kami," ujarnya menambahkan.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/07/12/14400008/fiba-asia-cup-2022--mampukah-timnas-basket-indonesia-lanjutkan-tradisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke