KOMPAS.com - Ajang lomba lari Elite Race Borobudur Marathon 2021 resmi bergulir pada Sabtu (27/11/2021) mulai pukul 05:00 WIB di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kab. Magelang.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, turut hadir untuk membuka sekaligus mengangkat bendera start Elite Race Borobudur Marathon 2021.
Amali didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An.
Tamu-tamu VIP tersebut serentak memberikan bonus kepada pelari yang mampu memecahkan rekor nasional ataupun personal best (PB) masing-masing atlet.
Adapun rekor nasional marathon masih dipegang oleh mendiang Eduardus Nabunome yang melahap 42 km dengan catatan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.
Kemudian rekor nasional marathon kategori putri dipegang oleh Triyaningsih dengan torehan waktu 2 jam 31 menit 39 detik.
Sementara catatan personal best dari 48 atlet yang mengikuti Elite Race Borobudur Marathon 2021 dapat dilihat di artikel berikut >>> klik di sini.
Mula-mula, Ganjar Pranowo memberikan bonus kepada atlet yang mampu memecahkan PB mereka.
"Saya kasih Rp 20 juta," kata Ganjar Pranowo spontan, Sabtu (27/11/2021) pagi.
Kemudian tamu VIP lainnya turut iuran menyumbang hadiah bagi yang memecahkan PB.
"Saya nggak enak kalau di atas Pak Gubernur, jadi Rp. 15 juta saja," kata Zainudin Amali.
Berikutnya, Budiman Tanuredjo juga ikut menyumbang Rp 5 juta, dari Supriyatno sebesar Rp 15 juta, dan Liem Chie An sebesar Rp 20 juta.
"Saya menggenapi total hadiah menjadi Rp 75 juta," tegas Liem Chie An.
Akan tetapi, banjir bonus belum berakhir. Istri Ganjar Pranowo, Atikoh, turut ikut menyumbang dengan hadiah sebesar Rp 10 juta.
Jika ditotal, maka jumlah bonus bagi pelari yang mampu memecahkan PB atau rekor nasional adalah Rp 85 juta.
"Karena Borobudur Marathon, saya jatuh cinta kepada olahraga lari," ujar Atikoh.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/11/27/06300078/borobudur-marathon-2021--amali-ganjar-iuran-bonus-pecah-rekor