KOMPAS.com - Olahraga atau latihan fisik secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru.
Kegiatan olahraga menjadi salah satu cara menjaga kebugaran tubuh selain menjaga pola makan dan istirahat.
Aktivitas olahraga rutin juga memberi manfaat berupa peningkatan daya tahan kepada organ tubuh, seperti misalnya jantung dan paru-paru.
Jalan kaki, lari, atau bersepeda adalah contoh aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru asalkan dilakukan sesuai porsi yang terukur.
Cara Mengukur Daya Tahan Jantung dan Paru-paru
Pengertian daya tahan atau endurance sendiri adalah adalah kemampuan organisme untuk mengerahkan dirinya sendiri dan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama.
Melansir Sportlyzer, pengertian daya tahan dalam dunia olahraga adalah kemampuan umum untuk melakukan segala jenis aktivitas fisik yang bisa meningkatkan detak jantung di atas 50 persen dari maksimal.
Daya tahan juga berkaitan dengan ketahanan tubuh yaitu kemampuan untuk melawan atau bertahan serta pulih dari kelelahan.
Adapun, daya tahan jantung dan paru-paru termasuk dalam daya tahan kardiovaskuler.
Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara terus menerus pada intensitas sedang hingga tinggi untuk waktu yang lama.
Lantas bagaimana cara mengukur daya tahan jantung dan paru-paru?
Untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru dapat menggunakan latihan tes lari 2,4 km.
Salah satu pengukuran daya tahan jantung dan paru adalah tes lari 2,4 km.
Tes lari 2,4 km dapat digunakan untuk mengukur kemampuan tubuh dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/11/17/21200098/latihan-untuk-mengukur-daya-tahan-jantung-dan-paru-paru