KOMPAS.com - Tidak bisa dipungkiri lagi jika fasilitas olahraga di Pulau Jawa lebih memadai dibanding dengan bagian Indonesia lainnya.
Meski pada faktanya banyak bibit-bibit maupun atlet bertalenta yang lahir dari luar Pulau Jawa, tetapi hampir semua pelatihan tingkat nasional diadakan di Jawa.
Di sisi lain, dominasi kontingen-kontingen asal Pulau Jawa di Pekan Olahraga Nasional (PON) menjadi bukti lain.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kompas.com, lima besar klasemen akhir PON dalam tiga edisi terakhir nyaris selalu diisi oleh kontingen asal Pulau Jawa.
Dari tiga tabel di atas, hanya PON XX Papua 2021 yang terlihat berbeda kendati tiga besar masih ditempati oleh kontingen asal Pulau Jawa.
Perbedaan paling luar biasa adalah munculnya kontingen Papua yang mampu menembus empat besar, suatu pencapaian yang tidak ada dalam dua edisi PON sebelumnya.
Keberadaan Papua di posisi keempat membuka mata kontingen luar Pulau Jawa untuk "merusak" dominasi kontingen Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Sebab, empat kontingen tersebut selalu menempati empat besar di klasemen akhir PON 2012 dan 2016.
Berdasarkan data tersebut, terlihat jelas olahraga Indonesia masih belum merata.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, memahami hal tersebut.
"Kemunculan Papua sebagai peringkat empat ini luar biasa dengan segala upaya mereka," kata Zainudin Amali lewat situs resmi Kemenpora.
"Mudah-mudahan ini menjadi tanda perbaikan sarana dan pembinaan di luar Pulau Jawa," ujar dia melanjutkan.
Ke depan, lanjut dia, pelaksanaan PON bakal fokus di luar Pulau Jawa. Tujuannya tak lain untuk pemerataan.
"Pelaksanaan PON ini disebar (setiap provinsi) untuk pemerataan fasilitas olahraga di Indonesia. Dengan diselenggarakannya PON dan digilir tuan rumah, maka muncul bibit prestasi," kata dia berharap.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/10/19/11000028/-keajaiban-papua-di-tengah-olahraga-indonesia-yang-tak-merata