Meski olahraga berguna untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh, tetapi tak jarang ada yang mengalami cedera saat olahraga.
Ketika berolahraga terdapat bagian-bagian tubuh yang dapat berpotensi mengalami cedera.
Biasanya cedera saat berolahraga terjadi karena kurang pemanasan serta peregangan otot dan ligamen terlalu berlebihan.
Jelaskan jenis cedera yang berpotensi terjadi saat melakukan aktivitas fisik olahraga.
Melansir Kompas Health, berikut beberapa jenis cedera yang berpotensi terjadi saat olahraga:
1. Keseleo dan otot tegang
Keseleo tak hanya menyebabkan nyeri pada jaringan terdampak, tapi juga bisa menyebabkan sendi sakit. Jenis cedera satu ini cukup umum terjadi saat berolahraga.
Keseleo disebabkan cedera langsung atau tidak langsung yang membuat sendi keluar dari posisinya dan meregang secara berlebihan.
Cedera olahraga ini bisa terjadi saat melakoni aktivitas seperti lari, melompat, atau latihan peregangan.
2. Cedera engkel
Cedera engkel umumnya terjadi ketika pergelangan kaki bergerak ke posisi yang salah secara tiba-tiba.
Biasanya cedera engkel kerap dialami oleh atlet sepak bola, atlet basket, atlet bola voli, pelari, dan lain-lain.
Cedera engkel biasanya menyerang jaringan penghubung tendon dan otot pergelangan kaki atau engkel.
3. Cedera lutut
Jenis cedera olahraga satu ini merupakan salah satu yang paling umum dan cukup menyiksa.
Cedera lutut bisa berupa keseleo, sendi tegang, meradang, sampai ligamen lutut robek secara tiba-tiba.
Untuk mengantisipasi efek buruk cedera lutut, setiap atlet profesional disarankan untuk latihan penguatan otot paha belakang, paha depan, sampai hamstring.
4. Cedera bahu
Cedera sendi dan otot dan bahu atau rotator cuff tendinitis kerap dialami atlet yang melakukan gerakan bahu berulang, misalkan atlet bisbol, tenis, bulu tangkis dan angkat beban.
Apabila otot sekitar punggung atas dan inti tubuh tidak cukup kuat, orang yang melakukan gerakan bahu intens bisa mengalami cedera olahraga ini.
5. Cedera sendi pinggul
Orang yang kerap melakukan latihan yoga atau balet secara intensif berpotensi mengalami cedera sendi pinggul.
Pasalnya, kedua olahraga ini kerap melakukan gerakan rotasi pinggul, jongkok, serta latihan peregangan yang bertumpu pada bagian tubuh sekitar pinggul.
Oleh karena itu, untuk mencegah cedera sendi pinggul, pastikan Anda menakar kemampuan diri dan mengetahui batas aman ketika melakukan suatu gerakan.
(Sumber: Kompas.com/Mahardini Nur Afifah | Editor: Mahardini Nur Afifah)
https://www.kompas.com/sports/read/2021/10/01/22000088/jenis-cedera-yang-berpotensi-terjadi-saat-olahraga