TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara kembali menegaskan bahwa gelaran Paralimpiade Tokyo 2020 adalah tanpa penonton.
Besok, Selasa (24/8/2021), kata Tokyo 2020, adalah pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020.
Acara itu berlangsung di Stadion Nasional Tokyo.
Paralimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung hingga Minggu (5/9/2021).
Pemerintah Jepang pada Selasa (17/8/2021) membuka kembali Perkampungan Atlet Tokyo untuk menghadapi perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020.
"Kami masih memerangi pandemi Covid-19," kata pernyataan pemerintah Jepang.
Lantaran kebijakan itu, Paralimpiade Tokyo 2020 akan bernasib sama dengan Olimpiade Tokyo 2020.
"Paralimpiade Tokyo 2020 akan dilaksanakan tanpa penonton," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Setidaknya, ada tiga syarat yang menjadi kewajiban selama Paralimpiade Tokyo 2020.
Pertama, para peserta wajib melaksanakan tes Covid-19 harian.
Kedua, para peserta wajib mengenakan masker.
Ketiga, para peserta wajib menjaga jarak fisik.
"Tak ada pelaksanaan acara khusus menyambut Paralimpiade Tokyo 2020," kata Seiko Hashimoto.
Hal itu berarti, kata Hashimoto lagi, para peserta harus masuk Perkampungan Atlet Tokyo dan mengikuti prosedur di lokasi itu.
Menurut catatan pada Playbook Paralimpiade Tokyo 2020, para peserta Paralimpiade Tokyo 2020 mesti mengikuti tes harian Covid-19.
Tes ini merupakan bagian untuk meminimalisasikan penyebaran Covid-19 di Perkampungan Atlet Tokyo, lokasi tempat tinggal para peserta selama mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020.
Buku peraturan edisi kedua itu menyebut bahwa tes Covid-19 bentuknya adalah tes air liur.
"Tes berlangsung tiap empat hari sekali," tulis peraturan tersebut.
Sementara itu, Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons mengaku dirinya memahami kebijakan perhelatan tanpa penonton pada penyelenggaraan Paralimpiade Tokyo 2020
"Semangat yang bisa diambil adalah bahwa kebijakan ini untuk meminimalisasikan laju pertumbuhan kasus baru terinfeksi virus Covid-19 selama kegiatan," ujarnya, pekan lalu.
Namun demikian, Andrew Parsons menyebut bahwa Paralimpiade Tokyo 2020 akan memanfaatkan media massa digital untuk bisa mencapai lebih banyak penonton.
"Kami mengincar 4 miliar pemirsa digital," ucapnya.
Virtual
Sementara itu, di Indonesia, khususnya Jakarta, kegiatan dan lomba olahraga hingga kini juga masih berlangsung secara virtual.
Salah satu yang bakal mengemuka adalah Bulungan Run.
Bulungan Run memiliki Tema Virtual X Charity Run 2021.
Kegiatan ini merupakan kompetisi lari yang akan dilaksanakan dari rumah masing-masing peserta.
Menggunakan aplikasi olahraga lari, peserta Bulungan Run akan berlomba dengan perhitungan jarak hingga ketepatan waktu melalui aplikasi tersebut.
Bulungan Run merupakan bagian dari berbagai kegiatan lomba Semarak Tujuh Puluh untuk Edukasi, Seni, dan Olahraga (Setara).
"Kami menggelar Setara sebagai peringatan HUT ke-40 SMA Negeri 70 Jakarta," ujar Ketua Pelaksana Setara Rama Rayhan Avianto.
Ia menyebut bahwa Setara merupakan program kerja BPH OSIS 2020-2021.
Di tengah masa pandemi ini, kata Rama, kegiatan yang salah satunya untuk menyalurkan sportivitas dan kreativitas siswa-siswi, kebanyakan digelar secara virtual.
Rama Rayhan kembali menyebut ada 14 kegiatan yang digelar secara virtual.
Selain Bulungan Run tadi ada juga lomba e-sports mulai dari Mobile Legend, Valorant, hingga PUBG.
Lomba virtual juga meliputi freestyle football, kontes three point, hingga lomba menari.
Nantinya, jelas Rama Rayhan, masing-masing cabang akan ada pemenang atau juara pertama hingga ketiga.
Tahun ini, yang menjadi hal baru adalah peluncuran laman Setara dengan desain khusus untuk kegiatan Setara berkelanjutan sebagai sarana publikasi, dokumentasi, mitra media, dan sponsor.
"Saya mendukung upaya kreatif siswa-siswinya dalam kegiatan non-akademik ini," kata Kepala SMA Negeri 70 Ratna Budiarti.
Pada perhelatan ke-5 ini, telah berlangsung Road Setara mulai Rabu (11/8/2021) sampai dengan Sabtu (21/8/2021).
Pembukaan Setara diadakan pada Sabtu (28/8/2021).
Setara akan ditutup pada Sabtu (16/10/2021)
https://www.kompas.com/sports/read/2021/08/23/21384728/semangat-gelaran-paralimpiade-tokyo-2020-tanpa-penonton