NAGOYA, KOMPAS.com - Wali Kota Nagoya Takashi Nakamura menjadi sasaran kritik di media sosial lantaran perbuatannya menggigit medali emas raihan atlet sofbol putri Jepang, Miu Goto.
Insiden pada Rabu (5/8/2021) itu juga membuat perusahaan mobil Toyota, Toyota Motor Corp., ikut-ikutan meradang dan menyampaikan kritik.
"Tindakan itu tidak pada tempatnya dan menunjukkan sikap kurang hormat," kata pernyataan Toyota.
Toyota rupanya adalah pemilik klub sofbol tempat Miu Goto bernaung di dalam liga sofbol Jepang.
Toyota bermarkas di Kota Toyota, dekat dengan Nagoya.
Ceritanya, Miu Goto datang ke Kantor Wali Kota Takashi Nakamura untuk menyampaikan pesan kemenangan tim sofbol di Olimpiade Tokyo 2020.
Perempuan asal Nagoya itu berperan dalam kemenangan Jepang menjadi juara pertama cabang sofbol putri Olimpiade Tokyo 2020.
Jepang menumbangkan tim AS di final.
Saat Miu Goto mengalungkan medali emas ke leher Nakamura, wali kota itu menggenggam medali dan berkata,"Medali ini berat juga ya."
Lantas, tanpa izin Miu Goto, Nakamura menggigit medali emas itu.
"Kami berharap agar Wali Kota bersikap sebagai pemimpin," kata pernyataan Toyota.
Sementara itu, Takashi Kawamura sudah menyampaikan permintaan maafnya.
"Tindakan itu adalah ekspresi tertinggi rasa cinta saya. Mohon maaf bila saya membuat masalah," kata Takashi Kawamura dalam pernyataannya.
Sementara itu, pada sisi pencapaian prestasi, Jepang saat ini berada di posisi ketiga raihan medali.
Jepang tetap mengupayakan pencapaian medali-medali tersebut.
Jepang mengoleksi 21 emas, 8 perak, dan 14 perunggu.
Dua setrip di atas Jepang atau pemuncak sementara adalah China.
Negeri Tembok Raksasa itu menyabet medali 33 emas, 24 perak, dan 16 perunggu.
AS ada di posisi kedua klasemen sementara peraihan medali.
AS mengumpulkan 27 medali emas, 34 perak, dan 25 medali perunggu.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/08/05/21410068/gara-gara-medali-emas-olimpiade-2020-toyota-meradang