Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Istora Papua Bangkit PON XX Papua 2021 Dapat Penghargaan, Ini Dia!

JAKARTA, KOMPAS.com - Istora Papua Bangkit PON XX Papua 2021 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri).

Adalah Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti yang mengatakan hal itu, Sabtu (24/7/2021).

Diana juga mencatatkan bahwa Istora Papua Bangkit berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk tiga kategori sekaligus.

Pertama, ucap Diana, penghargaan untuk struktur baja lengkung bentang terpanjang.

Kedua, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome atau kubah.

"Ketiga adalah instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct," kata Diana.

Textile duct adalah model pendistribusian udara HVAC terkini yang terbuat dari bahan kain khusus berteknologi tinggi.

Diana kembali melanjutkan untuk pembangunan total delapan lokasi olahraga PON XX Papua 2021, pemerintah pusat telah menggelontorkan biaya APBN hingga sekitar Rp 950 miliar.

Rinciannya, Arena Akuatik yang dibangun PT Waskita Karya (Persero) menelan biaya Rp 401 miliar.

Bangunan ini dilengkapi fasilitas pool sesuai standar FINA.

Biaya pembangunan Istora Papua Bangkit oleh PT PP (Persero) pada lahan seluas 33.016 meter persegi di kawasan Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura mencapai Rp 278,5 miliar.

Di kompleks ini, ada juga Stadion Utama Lukas Enembe berikut fasilitas berstandar internasional berikut sarana pendukung lapangan latihan atau pemanasan dan area parkir.

PT Nindya Karya yang membangun arena kriket luar dan dalam stadion pada lahan seluas 133.509 meter persegi menyedot biaya hingga Rp 288,3 miliar.

Diana melanjutkan, PUPR juga sudah tuntas membangun arena sepatu roda di atas lahan seluas 26.520 meter persegi dengan luas bangunan 6.067 meter persegi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura.

Di arena itu, selesai dibangun juga tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lampu, dan penerangan zona aman (safe zone) 449 lampu, sistem tata suara, dan papan skor.

PUPR lanjut Diana sudah selesai membangun sarana olahraga dayung dekat Jembatan Merah Youtefa yang membentang di Teluk Youtefa.

Pada lokasi olahraga yang merupakan wilayah reklamasi, ada gudang perahu, gangway, dan menara finish.

Sementara, di area perairan ada menara start, menara pantau, penanda jarak, pancang penahan, dan kawasan rintangan lomba kano.

Di arena dayung, Nindya Karya membangun lintasan sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter untuk 9 lintasan.

Biaya pembangunan arena dayung sebesar Rp 16.9 miliar.

Berikutnya adalah arena panahan di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, ujar Diana.

Lokasi panahan dilengkapi lapangan pertandingan seluas 10.100 meter persegi, lapangan latihan seluas 8.207 meter persegi.

Pada lapangan tanding ada sistem pembuangan air bawah lapangan, penerangan, dan tata suara.

PUPR kata Diana juga membangun enam rumah susun, wisma atlet, dan peningkatan jalan Merauke di Tanah Miring sebagai jalan pendukung sepanjang 7.3 kilometer.

Diana mengatakan sebagian besar infrastruktur itu sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Papua.

Ada kesepakatan antara pemerintah pusat dan daerah akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk perawatan sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun tadi.

"UPTD sudah dibentuk pada 6 April 2021," pungkas Diana Kusumastuti.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/26/23251688/istora-papua-bangkit-pon-xx-papua-2021-dapat-penghargaan-ini-dia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke