KOMPAS.com - Gerak awalan dalam perlombaan mempunyai pengaruh pada laju seorang pelari dalam berlomba di lintasan.
Bentuk teknik mengawali perlombaan lari jarak tertentu dalam cabang olahraga atletik disebut sebagai gerakan start.
Mengutip dari laman Kamus Besar Bahasa Indonesia, start diartikan sebagai sikap permulaaan ketikka hendak melakukan jalan atau lari dalam perlombaan.
Pada umumnya start terbagi atas tiga macam, yakni start jongkok, berdiri, dan start melayang. Namun, pada artikel ini akan dijelaskan start berdiri atau standing start.
Contoh dari teknik gerakan awalan dalam perlombaan lari cabang olahraga atletik antara lain start berdiri atau disebut juga sebagai standing start.
Jenis start yang digunakan untuk lari jarak menengah seperti 800 meter atau 1.500 meter. yaitu standing start.
Lebih jauh, rangkaian sikap permulaan berikut yang dimaksud dengan standing start adalah menempatkan kaki terkuat berada di belakang yang lain dengan jarak sebahu di garis belakang lomba.
Dilansir dari laman Live Strong, sikap awalan tersebut digunakan pada lomba lari jarak menengah karena faktor kebutuhan keluaran tenaga yang berbeda dibandingkan nomor lari jarak pendek (sprint).
Pelari yang tampil di nomor lomba jarak menengah tidak membutuhkan ledakan energi maksimal, sejak melaju dari garis awal seperti peserta lomba lari jarak pendek di lintasan.
Ketika melakukan teknik standing start, tumpuan beban tubuh diletakkan condong pada kaki yang berada di depan garis awal lomba.
Usahakan posisi pinggul condong ke depan, sementara posisi tangan ditempatkan seperti sudah dalam keadaan berlari.
Terdapat aba-aba dari juri lomba bagi pelari jarak menengah sebelum mengawali lomba dengan teknik start berdiri atau standing start.
Dalam setiap aba-aba yang disampaikan, setiap pelari akan menyesuaikan posisi tubuhnya hingga memulai lomba.
Saat aba-aba bersedia disampaikan oleh juri atau panitia lomba, pelari mempersiapkan diri di belakang garis awalan kemudian meletakkan satu kaki maju ke depan dalam posisi berdiri tegak.
Dalam aba-aba ini, pelari dapat memposisikan tubuh condong ke depan serta sedikit menunduk sementara posisi tubuh bagian atas dan kepala sejajar.
Menggunakan isyarat tembakan pistol atau peluit, pelari dapat memulai lomba dengan memanfaatkan momentum dorongan dari kaki terkuat dan perlahan membangun kecepatan di lintasan.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/24/21400068/mengenal-standing-start-dalam-kompetisi-lari