KOMPAS.com - Perjuangan tim Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 akan segera dimulai. Hari ini, rombongan besar Indonesia dari lima cabang olahraga (cabor) sudah tiba di Tokyo, Jepang.
Kontingen Indonesia termasuk Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dan Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani bertolak ke Tokyo pada Sabtu (17/7/2021) malam WIB.
Rosan mengungkapkan rombongan Merah Putih yang berangkat tadi malam dalam keadaan sehat dan dipastikan negatif Covid-19.
KOI bersama CdM telah meningkatkan uji dengan tes swab PCR selama tujuh hari beruntun.
Hasil uji pada hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan wajib diserahkan ke Pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.
"Persiapan kami sudah lama karena Olimpiade Tokyo ini sudah mundur setahun. Namun, karena Olimpiade ini diadakan dalam situasi yang berbeda, protokol kesehatan harus benar-benar kami jalankan," kata Rosan dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Rombongan Indonesia yang terbang ke Jepang semalam berjumlah 30 anggota. Rinciannya, 13 atlet dari lima cabor, yaitu panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2), dan surfing (1+1). Selain itu, ada juga 11 orang pelatih dan 4 orang sebagai supporting team.
Mereka terbang ke Tokyo dengan menggunakan pesawat komersial JAL726 dan tiba di Bandara International Narita pada Minggu (18/7/2021) pukul 07.25 pagi waktu setempat.
Setibanya di Bandara Narita, rombongan disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tokyo, Heri Akhmadi.
Kontingen Indonesia menjalani tes saliva dan semuanya dalam keadaan negatif Covid-19, sebelum akhirnya diizinkan keluar dari bandara.
Saat ini, para atlet dan ofisial sudah tiba di perkampungan atlet. Sesuai regulasi, mereka akan menjalani karantina selama tiga hari di Tokyo.
Perihal target, Rosan percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal demi mengharumkam nama Merah Putih di kancah dunia. Apalagi, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mematok target perbaikan peringkat dari Olimpiade Rio 2016.
"Kita memiliki banyak potensi (medali). Insya Allah, Indonesia bisa meraih peringkat yang jauh lebih baik," ujar Rosan P Roeslani.
Sementara itu, Raja Sapta Oktohari meminta dukungan masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia, support, dan doa sangat berarti karena Olimpiade kali ini digelar dalam situasi Covid-19," ujar pria yang akrab disapa Okto ini.
"Meski demikian, peluang atlet-atlet Indonesia meraih prestasi terbaik sangat terbuka karena segala sesuatu bisa terjadi," katanya.
Okto juga percaya panitia Olimpiade dan Pemerintah Jepang bakal berusaha keras agar Olimpiade Tokyo ini dapat berjalan dengan lancar, apalagi juga ada aturan karantina selama tiga hari yang akan dijalani kontingen Indonesia.
"Olimpiade Tokyo digelar dalam uncertainty situation. Meski diadakan dengan konsep bubble, kami tetap mewanti-wanti agar atlet dan semua ofisial tetap mengetatkan protokol kesehatan karena kami harus hati-hati dengan situasi di sana," ucap Okto.
Selanjutnya, kloter Indonesia yang akan bertolak ke Tokyo adalah cabor rowing (dayung) dan angkat besi (lifter Deni dan coach Lukman) yang berangkat bersama tim Head Quarters yang dikawal tiga Komite Eksekutif, yaitu Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radina, serta Arlan Perkasa Kusuma pada tanggal 20 Juli.
Sementara itu, cabor atletik akan berangkat pada 24 Juli didampingi Sekretaris Jenderal KOI.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/18/11301978/kontingen-indonesia-tiba-di-jepang-cdm-olimpiade-tokyo-bicara-target-merah