Lawan Eko Roni, Petarung Kamboja Siap Hattrick Libas Atlet MMA Indonesia

Chan Rothana menjadi salah satu nama yang disebut saat Eko Roni Saputra mengungkapkan petarung yang ingin ia hadapi selanjutnya.

Tantangan dari Eko Roni Saputra kemudian dijawab dengan tenang oleh Chan Rothana yang sebelumnya sudah mengalahkan dua juara MMA Tanah Air, Abro Fernandes dan Rudy Agustian.

Bermodalkan catatan tersebut, Chan Rothana pun siap mencetak hattrick atau tiga kemenangan atas atlet MMA Indonesia saat melawan Eko Roni Saputra.

Dalam pernyataannya, Chan Rothana mengaku tak akan segan menghadapi Eko Roni Saputra yang berambisi membalaskan dendam Abro Fernandes dan Rudy Agustian.

"Saya senang untuk bertemu dengan Eko Roni. Saya kira Eko ingin menebus kekalahan kompatriotnya. Eko sama bagusnya seperti Rudy Agustian dan Abro Fernandes," kata Rothana dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Senin (12/7/2021).

"Untuk laga ini, saya harus menjaga rekor sempurna saat melawan petarung Indonesia," ujar Rothana.

Mengalahkan atlet Indonesia seolah menjadi hobi bagi Rothana.

Rudy dan Abro adalah juara nasional OnePride di divisi flyweight dan bantamweight. Namun, keduanya takluk di tangan pria Kamboja berusia 35 tahun tersebut.

Dalam prosesnya, Rothana lebih dulu mengalahkan Abro Fernandes pada ONE: Destiny of Champions, Desember 2018.

Setelah mengatasi hujan serangan di awal laga, Rothana menundukkan Abro "The Black Komodo" Fernandes dengan serangan lutut dan rangkaian pukulan hingga meraih kemenangan TKO pada ronde kedua.

Setelah mengalahkan pria kelahiran Timor Leste itu, Rothana menunjukkan dominasi atas atlet Indonesia dengan menumbangkan Rudy "The Golden Boy" Agustian pada Mei 2019.

Kekalahan Rudy Agustian semakin terasa menyakitkan karena terjadi di depan publik Istora Senayan, Jakarta.

Dalam kedua laga itu, Abro dan Rudy sejatinya mampu menunjukkan kemampuan grappling atau bergulat yang kuat.

Akan tetapi, Rothana bisa bertahan dan menyerang balik lewat pukulan-pukulan keras khas Kamboja.

Setelah melihat kekuatan Rothana, Eko Roni mungkin akan lebih banyak melakukan takedown guna menghindari pukulan tajam dari petarung dengan latar belakang bela diri tradisional Kamboja Kun Khmer tersebut.

Hal itu juga sudah disadari oleh Rothana. Dia tak ingin meremehkan kemampuan gulat Eko Roni, sang pencatat rekor 116 kemenangan dalam gulat dan tak terkalahkan di kancah gulat nasional.

"Eko memiliki grappling yang bagus. Saat saya melihat video penampilannya, saya merasa grappling-nya jauh lebih baik dari saya. Oleh karena itu, saya harus berhati-hati dengan kemampuan ground-nya," ucap Rothana.

"Namun, berdasarkan pengalaman saya, saya selalu menang atas semua lawan yang unggul dalam grappling. Maka, kali ini saya merasa yakin dengan tantangan itu," tutur Rothana menjelaskan.

Duel Klasik Grappler Vs Striker

Sejak bertransisi dari gulat menuju MMA, mau tak mau Eko Roni harus melengkapi senjatanya, baik saat duel atas maupun bawah.

Sejauh ini, hasilnya cukup memuaskan dengan raihan empat kemenangan beruntun pada ronde pertama atas lawan-lawan dengan gaya bertanding berbeda.

“Dalam hal striking, saya tak dapat meremehkannya karena saya belum banyak melihat [kemampuan striking-nya],” ujar Rothana menjelaskan.

“Saya dapat mengatakan ia memiliki kemampuan ground yang bagus, maka yang akan saya lakukan adalah terfokus pada kekuatan dan pertahanan takedown saya."

"Saat saya dapat mengendalikan kemampuan ground-nya, saya akan ada di stand-up dan menggunakan striking saya.”

Dengan terfokus pada titik-titik terpenting dari keahliannya itu, Rothana meyakini ia dapat mengalahkan bintang baru Indonesia yang ketiga.

“Saya dapat mengalahkan Eko, namun saya tak yakin apakah itu melalui poin atau KO, yang pasti saya tak merasa kami akan berlaga hingga tiga ronde penuh," tutur Rothana.

Konten ini merupakan artikel yang ditulis oleh ONE: Championship sebagai bagian dari kerja sama dengan Kompas.com.