TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik Tokyo mengatakan bahwa ada syarat tes Covid-19 untuk atlet Paralimpik Tokyo penghuni Perkampungan Atlet di Kota Tokyo.
"Syaratnya berbeda dengan atlet Paralimpik Tokyo," kata pernyataan penyelenggara.
Protokol pencegahan meluasnya pandemi Covid-19 di Jepang mewajibkan para peserta Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 menjalani tes corona pada lima hari pertama kehadiran.
"Aturan lima hari ini untuk peserta Olimpiade Tokyo," kata pernyataan penyelenggara.
Sementara, peserta Paralimpik Tokyo mendapat kewajiban hadir dan menjalani pemeriksaan kesehatan pada tujuh hari pertama.
Penyelenggara juga menyebutkan bahwa perkampungan itu berada di Harumi, Kota Tokyo.
Penyelenggara pun menerangkan, secara resmi Perkampungan Atlet dibuka pada Selasa (13/7/2021) bagi seluruh ofisial dan atlet peserta Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo, sementara itu, dibuka terbatas hari ini.
"Sementara waktu, perkampungan hanya diisi oleh ofisial dan delegasi yang sudah tiba," kata pernyataan pihak penyelenggara, Rabu (7/7/2021).
Di Perkampungan Atlet, tersedia klinik kesehatan dan fasilitas lainnya untuk pencegahan pandemi Covid-19.
Olimpiade Tokyo akan berlangsung mulai Jumat (23/7/2021) sampai dengan Minggu (8/8/2021).
Perkampungan Atlet Harumi juga menjadi lokasi tempat tinggal delegasi negara-negara peserta Paralimpik Tokyo.
Paralimpik Tokyo berlangsung pada Selasa (17/8/2021) sampai dengan Rabu (8/8/2021).
Total akan ada sekitar 18.000 atlet akan berdiam di perkampungan itu.
Pemandangan
Perkampungan Atlet Harumi dikelilingi pemandangan laut di tiga sisinya.
Penghuni bisa menikmati pemandangan Teluk Tokyo dan Jembatan Pelangi.
Perkampungan Atlet Harumi terdiri dari 21 gedung tempat tinggal.
Setiap kamar dilengkapi tempat-tempat tidur dari dus kertas.
Di perkampungan itu juga tersedia pusat-pusat kebugaran.
Dari Perkampungan Atlet Harumi, ada layanan bus-bus menuju lokasi-lokasi pertandingan.
Di Perkampungan Atlet Harumi tersedia ruang luas pelayanan makanan beroperasi 24 jam yang bisa menyediakan 45.000 porsi makanan per hari.
Menu makanan di situ terdiri dari menu Jepang, menu makanan Barat, dan makanan halal Asia.
Pada ruang kasualnya, tersedia makanan khas Jepang termasuk tempura dan kue okonomiyaki.
Hingga tiga pekan menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, pemerintah Jepang dan Kota Tokyo masih berjuang melawan pandemi Covid-19.
Menurut rencana, status darurat di Tokyo akan ditinjau ulang pada 11 Juli 2021.
Pada Kamis (1/3/2021), diperoeh informasi bahwa besar kemungkinan, jumlah 10.000 penonton langsung Olimpiade dan Paralimpik Tokyo berkurang.
"Hal ini terkait dengan masih tingginya angka pandemi Covid-19 di Jepang," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Pekan ini, Tokyo mencatatkan angka baru 660 infeksi Covid-19.
Angka ini adalah kenaikan hingga 100 kasus ketimbang sepakan sebelumnya.
Pemerintah Jepang, Kota Tokyo, dan penyelenggara Olimpiade serta Paralimpik Tokyo sudah berkumpul membahas mengenai hal itu pada Kamis (2/7/2021).
Namun demikian, keputusan mengenai hal tersebut belum terbentuk.
Pertemuan akan berlanjut pada pekan depan.
Pada sebulan lalu, lembaga-lembaga terkait Olimpiade dan Paralimpik Tokyo memutuskan bahwa lokasi penyelenggaraan pertandingan olahraga hanya dapat menampung 50 persen penonton langsung dari total kapasitas.
"Maksimum adalah 10.000 penonton," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Opsi 10.000 penonton ini bisa saja berubah menjadi hanya 5.000 penonton.
Angka terinfeksi virus Covid-19 di Tokyo menanjak sejak pemerintah Kota Tokyo mencabut kebijakan ketat pencegahan pandemi sebulan silam.
Sementara itu, penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik Tokyo sudah meminta kepada Kementerian Pertahanan Jepang mengenai pengamanan.
Sebanyak 8.500 Tentara Bela Diri Jepang akan bertugas menjaga keamanan di semua lokasi Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/07/21405638/simak-syarat-tes-covid-19-untuk-atlet-paralimpik-tokyo-di-perkampungan