Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Karier Egy Maulana Vikri, dari Dilatih Sang Ayah hingga Bermain di Eropa

KOMPAS.com - Pesepak bola muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, resmi meninggalkan Lechia Gdansk. Bermain di Eropa bersama Lechia menjadi bagian penting dalam perjalanan karier Egy.

Egy Maulana Vikri lahir di Medan pada 7 Juli 2000 dari pasangan Syarifuddin dan Aspiyah.

Darah sepak bola dalam diri Egy mengalir dari sang ayah, Syarifuddin, yang juga merupakan mantan pemain.

Syarifuddin tercatat pernah bermain di klub lokal Medan, PS Tirtanadi, pada 1987.

PS Tirtanadi pada saat itu berlaga di kompetisi internal PSMS Medan. Adapun, posisi Syarifuddin adalah seorang striker.

Egy mengakui bahwa ia belajar bermain sepak bola dari sang ayah.

"Awalnya main bola itu dari orang tua karena orang tua mantan pemain sepak bola, jadi saya ikut. Terus kakak juga bermain sepak bola," ungkap Egy, dikutip dari BolaSport.com.

"Dari kecil sebelum bisa berjalan sudah suka memegang bola. Kadang diomeli orang tua karena main bola dari pagi sampai magrib (sore) tidak berhenti-berhenti," imbuhnya.

Egy menuturkan, ia dulu masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) yang dilatih sang ayah yaitu SSB Tasbi hingga mengikuti kompetisi di Medan.

"Pertama langsung masuk SSB dilatih bapak juga karena bapak punya klub. Sebelum SSB, saya latihan di rumah, setelah itu masuk SSB di Medan. Di sana saya mengikuti beberapa kompetisi di Medan," tutur Egy.

Setelah belajar bermain sepak bola di SSB Tasbi dari 2005 hingga 2012, Egy Maulana Vikri kemudian masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan pada 2013.

"Setelah itu di SKO Ragunan. Di SKO Ragunan itu dulu ada Pak Bagja (Subagja Suihan) dan coach Indra (Sjafri) yang pertama kali membawa saya ke Jakarta," ujar Egy.

Di SKO Ragunan, Egy harus menjalani seleksi dan latihan selama beberapa minggu sebelum akhirnya diterima. Ia masuk SKO Ragunan pada 2013.

Pada tahun 2016, Egy mampu membawa Indonesia yang diwakili oleh ASIOP Apacinti juara Gothia Cup, di Swedia. Bahkan, ia sukses menyabet gelar Pemain Terbaik.

Kemudian pada 2016, Egy sukses membawa Persab Brebes menjadi juara Piala Soeratin. Pada kompetisi usia muda tersebut, Egy dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan meraih gelar pencetak gol terbanyak.

Pada 2017, Egy Maulana Vikri memperkuat timnas U-19 Indonesia berlaga di Turnamen Toulon. Pada turnamen itu, Egy menerima penghargaan bergengsi Jouer Revelation Trophee yang juga pernah diraih oleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Pada tahun yang sama, Egy menjadi top scorer Piala AFF U-19 dengan koleksi delapan gol bagi timnas U-19 Indonesia.

Egy Maulana Vikri kemudian mewujudkan mimpinya bermain di Eropa setelah ia direkrut oleh klub teratas Liga Polandia, Lechia Gdansk, pada Maret 2018.

"Saya sangat bangga bisa berada di sini. Ini bagai mimpi bagi saya bisa bermain di Eropa," kata Egy usai resmi menjadi pemain Lechia.

"Semoga saya bisa memberikan yang terbaik bagi tim ini. Semoga saya bisa sukses dengan tim ini," ucap Egy menambahkan.

Egy melakoni debut bersama tim utama Lechia Gdansk pada 22 Desember 2018 ketika ia menjadi pemain pengganti dalam laga kontra Gornik Zabrze.

Bersama Lechia Gdansk, Egy ikut merasakan gelar Piala Polandia dan Piala Super Polandia.

Pada pertandingan Piala Super Polandia 2019 melawan Piast Gliwice, Egy masuk sebagai pemain pengganti pada menit-menit akhir laga.

Sayangnya, kebersamaan Egy Maulana Vikri dan Lechia Gdansk berakhir pada tahun ini. Lechia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Egy.

"Kami ingin menginformasikan bahwa Egy Maulana Vikri tidak akan mewakili Lechia Gdansk di musim mendatang. Kontrak dengan pemain yang berakhir pada 30 Juni 2021, tidak akan diperpanjang," tulis pernyataan resmi Lechia Gdansk, Rabu (30/6/2021).

Biodata Egy Maulana Vikri

Nama lengkap: Egy Maulana Vikri
Tempat, tanggal lahir: Medan, 7 Jui 2000
Usia: 20 tahun
Kewarganegaraan: Indonesia
Tinggi badan: 168 cm
Posisi: Gelandang serang/Sayap
Kaki dominan: Kiri
Karier klub junior:

  • 2005-2012 - SSB Tasbi
  • 2013-2018 - SKO Ragunan

Karier klub senior:

  • 2018-2021 - Lechia Gdansk

Karier timnas:

  • 2014-2015 - Indonesia U-16
  • 2017-2018 - Indonesia U-19
  • 2017 - Indonesia U-23
  • 2017-sekarang - Indonesia

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/01/16400088/perjalanan-karier-egy-maulana-vikri-dari-dilatih-sang-ayah-hingga-bermain

Terkini Lainnya

Qatar, Uzbekistan, dan Kisah Manis Shin Tae-yong di Olimpiade...

Qatar, Uzbekistan, dan Kisah Manis Shin Tae-yong di Olimpiade...

Timnas Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024: Chico Menang, Indonesia ke Perempat Final

Hasil Thomas Cup 2024: Chico Menang, Indonesia ke Perempat Final

Badminton
Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Garuda Menentukan

Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Garuda Menentukan

Liga Indonesia
Indonesia vs Uzbekistan, Keberanian Bisa Jadi Modal Garuda Muda ke Final

Indonesia vs Uzbekistan, Keberanian Bisa Jadi Modal Garuda Muda ke Final

Timnas Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Ungguli Thailand 3-1

Hasil Thomas Cup 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Ungguli Thailand 3-1

Badminton
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan pukul 21.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan pukul 21.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024: Main 64 Menit, Jonatan Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Thailand

Hasil Thomas Cup 2024: Main 64 Menit, Jonatan Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Thailand

Badminton
Jadwal Champhionship Series Liga 1 2023 Tergantung Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Jadwal Champhionship Series Liga 1 2023 Tergantung Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Kemenpora Ajak Kota di Seluruh Tanah Air Nobar

Indonesia Vs Uzbekistan: Kemenpora Ajak Kota di Seluruh Tanah Air Nobar

Timnas Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Uzbekistan, Pelatih Persib Bilang 50:50

Prediksi Indonesia Vs Uzbekistan, Pelatih Persib Bilang 50:50

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Dikejutkan, Indonesia 1-1 Thailand

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Dikejutkan, Indonesia 1-1 Thailand

Badminton
Inter Milan Rayakan Scudetto, 7 Jam di Bus, Kontroversi Bendera Dumfries

Inter Milan Rayakan Scudetto, 7 Jam di Bus, Kontroversi Bendera Dumfries

Liga Italia
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan, Indonesia 1-0 Thailand

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Kata Erick Thohir Usai Pengusaha Siapkan Bonus Rp 23 Miliar untuk Timnas U23 Indonesia

Kata Erick Thohir Usai Pengusaha Siapkan Bonus Rp 23 Miliar untuk Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Garuda, Jangan Lelah Buat Sejarah!

Indonesia Vs Uzbekistan: Garuda, Jangan Lelah Buat Sejarah!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke