Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Sanksi Menanti Atlet Asing Olimpiade Tokyo

TOKYO, KOMPAS.com - Dua sanksi menanti atlet asing peserta Olimpiade dan Paralimpik Tokyo yang melanggar peraturan pencegahan pandemi Covid-19.

"Bahkan, pemerintah Jepang tak segan-segan mengusir atlet pelanggar," kata Direktur Eksekutif Komite Olimpiade Tokyo (IOC) Christophe Dubi dalam pernyataannya, Kamis (17/6/2021).

Dubi menyampaikan kebijakan itu kepada publik berkenaan dengan aturan baru pada aplikasi peraturan selama perhelatan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo, "playbook".

IOC dan Tokyo 2020 melakukan pembaruan aturan pada "playbook" untuk kali ketiga.

"Peraturan-peraturan itu sebagai bentuk agar penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo aman dan sehat," ujar Christophe Dubi.

Secara rinci, atlet pelaku pelanggaran, terang Dubi, akan mendapatkan sanksi hukuman.

"Sanksi berupa pencopotan akreditasi dan juga sanksi denda uang," kata Dubi.

Sebagaimana diwartakan, pemutakhiran terkini peraturan di "playbook" berlangsung pada April lalu.

Sementara, setelah dirilis untuk para atlet, aplikasi "playbook" juga akan dirilis untuk para petugas, relawan, dan pekerja Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.

"Aplikasi juga akan dirilis untuk awak media dan relasi sponsor," kata Christophe Dubi.

Aplikasi "playbook" hingga kini berisi 69 halaman berisi aturan sesuai arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satu aturan dalam aplikasi itu adalah kebijakan pemantauan kesehatan para atlet selama mengikuti Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.

"Para atlet akan melewati tes harian untuk menemukan apakah mereka positif atau tidak terpapar Covid-19," kata Christophe Dubi.

Tes itu meliputi antara lain tes air liur yang dilaksanakan per hari pada pukul 09.00 pagi maupun pukul 06.00 sore.

Pengumpulan sampel air liur dilaksanakan oleh tim kesehatan.

Tes PCR juga menjadi kewajiban harian bagi para atlet.

Menurut rencana, prosedur tes akan berlangsung mulai Kamis (1/7/2021).

Data terkini menunjukkan bahwa ada 15.000 atlet dari penjuru dunia yang akan datang ke Jepang.

Jumlah itu akan bertambah menjadi 78.000 orang termasuk ofisial dan pekerja mancanegara.

Jumlah 78.000 orang itu merupakan pemutakhiran terkini dari rencana awal 180.000 orang yang akan masuk ke Jepang selama Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.

Hingga Minggu (20/6/2021), sembilan kawasan termasuk Kota Tokyo masih berstatus darurat penyebaran Covid-19.

Kesembilan kawasan itu adalah Kota Tokyo, Hokkaido, Osaka, Aichi, Kyoto, Hyogo, Okayama, Hiroshima, dan Fukuoka.

Khusus Okinawa, kebijakan darurat itu akan ditambah hingga tiga minggu sejak Minggu (20/6/2021) tersebut.

Sebelumnya, hingga 40 hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Jepang kembali mendapat tambahan donasi vaksi.

"Tambahan itu sekitar 20.000 dosis," kata Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa, Selasa (15/6/2021).

Sampai dengan sekarang, tambahan donasi itu membuat Jepang memiliki 40.000 dosis vaksin.

Seluruh vaksin itu berasal dari perusahaan Pfizer asal AS.

Sebelumnya, Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan vaksin asal Jerman BioNTech membuat program donasi vaksin untuk para atlet peserta Olimpiade Tokyo melalui Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Tamayo Marukawa mengatakan seluruh vaksin akan diberikan kepada tiga prioritas penerima.

Pertama adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Kedua, vaksin ditujukan untuk para anggota komite organisasi Olimpiade Tokyo.

"Prioritas ketiga adalah vaksinasi untuk para wartawan lokal yang meliput Olimpiade," tutur Tamayo Marukawa.

Sementara itu, pada 1 Juni 2021, para anggota komite organisasi sudah mendapatkan vaksinasi.

Urutan berikutnya pada Kamis (17/6/2021) adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Lokasi vaksinasi untuk para relawan itu ada di Ajinomoto Training Center (ATC) di Kita Ward, Tokyo.

Jepang tengah memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 sejak delapan minggu tatkala gaung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 mengemuka.

Kini 10 prefektur di Jepang, termasuk Tokyo berstatus darurat hingga 20 Juni 2021.

Sementara itu, program vaksinasi di Jepang berjalan lambat.

Pemerintah Jepang dalam data terkininya menyebut baru sekitar 3 persen dari 128 juta penduduk yang sudah mendapat suntikan vaksinasi.

Tercatat ada 74.000 kasus Covid-19 dengan angka kematian hingga 13.000 orang.

Jepang, sekarang, memulai vaksinasi bagi atletnya yang ikut ambil bagian dalam Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Selasa (1/6/2021).

Terkini, pemerintah Jepang mengumumkan pada Rabu (9/6/2021) bahwa ada total kasus baru Covid-19 per hari hingga 1.710.

Angka ini turun jika dibandingkan dengan puncak gelombang keempat pandemi corona di Jepang pada pertengahan Mei 2021 yang mencapai 7.000 kasus harian.

Pada masa puncak itu, angka kematian mencapai 80 orang.

Di ibukota, Tokyo, jumlah kasus turun menjadi 501 kasus, sekarang.

Angka ini turun setengah jika dibandingkan pada Mei 2021.

Angka ini juga menunjukkan bahwa sejak 3 Juni 2021 jumlah kasus harian mencapai 500 untuk kali pertama.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/06/17/22571418/dua-sanksi-menanti-atlet-asing-olimpiade-tokyo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke