Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selamat Jalan Markis Kido, Prestasimu Abadi...

Empat kali smash beruntun dan satu bola silang Markis Kido serta sergapan Hendra Setiawan di depan net mengakhiri perlawanan Cai Yun/Fu Haifeng. Indonesia pun mempertahankan tradisi emas pada Olimpiade Beijing 2008.

Medali emas Olimpiade Beijing menjadi puncak prestasi seorang Markis Kido.

Namun, emas di Beijing bukan satu-satunya persembahan Kido bagi Merah Putih.

Mengawali karier profesional pada 2005, segudang prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Markis Kido.

Bersama Hendra Setiawan yang merupakan pasangannya sejak bermain di klub PB Jaya Raya, mereka tak butuh waktu lama untuk meraih gelar.

Pada 2005, pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil menjuarai Asian Badminton Championships dan Indonesia Open.

Setahun berselang, gelar juara Hong Kong Open dan China Open diraih oleh Kido/Hendra. Pada final China Open, Kido dan Hendra mengalahkan pasangan asal China yang kemudian menjadi musuh bebuyutan mereka, Cai Yun/Fu Haifeng.

Kegemilangan Markis Kido dan Hendra Setiawan terus berlanjut pada tahun berikutnya. Puncaknya adalah pada Olimpiade 2008 yang digelar di Beijing, China.

Kido/Hendra menatap Olimpiade Beijing 2008 dengan bekal performa apik tahun sebelumnya, meski sempat menelan kekalahan dari Cai Yun/Fu Haifeng pada China Masters.

Final nomor ganda putra bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008 pun menjadi momentum bagi Kido/Hendra untuk membalas kekalahan tersebut.

Kido/Hendra sempat kehilangan set pertama, tetapi keduanya bisa membalas pada dua set berikutnya. Mereka akhirnya menjadi pemenang dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16.

Kemenangan Markis Kido/Hendra Setiawan pun menjaga tradisi emas Indonesia di Olimpiade sejak 1992.

Prestasi Kido/Hendra tak hanya mereka ukir di nomor perorangan, tetapi juga ketika tampil membela panji Merah Putih di nomor beregu.

Bersama Hendra, Kido tercatat mempersembahkan medali emas SEA Games 2003, 2007, 2009, dan 2011. Selain itu, mereka juga turut membawa Indonesia meraih medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou, China.

Pasangan Kido/Hendra juga menjadi bagian skuad Indonesia untuk Piala Thomas 2006, 2008, dan 2010 serta Piala Sudirman 2007 dan 2009.

Selama berkarier di bulu tangkis, Kido berhasil meraih puluhan gelar juara meski ia hanya menghuni Pelatnas Cipayung selama delapan tahun.

Kebanyakan, gelar itu ia raih bersama Hendra Setiawan yang menjadi pasangannya sejak memulai debut profesional hingga berpisah pada 2012.

Tak heran jika Hendra begitu kehilangan saat kepergian Markis Kido.

"Dia salah satu pemain yang luar biasa dan sangat bertalenta. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menjadi partner yang sangat baik buat saya dalam waktu menang ataupun kalah. Terima kasih sudah berpartner mulai dari nol dan berjuang bersama selama 14 tahun. Terima kasih dan selamat jalan," tulis Hendra di akun Instagram pribadinya.

Ketika di lapangan, Hendra dan Kido dikenal sebagai pemain yang kompak dan saling melengkapi. Meski tingginya hanya 168 cm, Kido memiliki smash tajam dan akurat, sementara Hendra punya penempatan bola ciamik.

Kido dan Hendra seperti sudah ditakdirkan untuk bersama-sama mengharumkan Merah Putih melalui bulu tangkis.

Hari lahir Hendra Setiawan, 25 Agustus 1984, hanya berselang dua pekan dari hari kelahiran Markis Kido yang lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1984.

Mengutip Antara, Kido bergabung dengan PB Jaya Raya pada 1998 saat berusia 14 tahun. Di salah satu klub bulu tangkis legendaris Tanah Air itu, ia mulai berpasangan dengan Hendra.

Duet Kido dan Hendra berlanjut ke Pelatnas PBSI di Cipayung. Kido masuk ke Cipayung pada 2001, sementara Hendra menyusul setahun kemudian.

Bersama Hendra, Kido mengukir berbagai prestasi di pentas internasional sampai akhirnya ia memutuskan keluar dari Pelatnas pada 2009.

Duet Kido dan Hendra berpisah pada 2012. Hendra memutuskan kembali ke pelatnas, sementara Kido bertahan di jalur profesional.

Setelah gantung raket, Markis Kido melanjutkan karier sebagai pelatih di klub yang telah membesarkan namanya, PB Jaya Raya.

Sampai akhir usianya, Kido seolah tak bisa lepas dari bulu tangkis. Pemain yang dikenal humoris itu meninggal dunia pada Senin (14/6/2021) malam WIB diduga karena mengalami serangan jantung ketika bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.

Saat baru bermain setengah gim, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Rekan-rekannya di lapangan segera memberi pertolongan dan membawanya ke rumah sakit.

Namun, nyawa Kido tidak bisa diselamatkan.

"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya," tutur ibunda Kido, Zul Asteria, dengan tegar mengenang kepergian sang putra.

"Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat. Saya kira tadi hanya stroke karena dia kan punya darah tinggi, terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah."

"Saya berdoa begitu, tapi ternyata Mas Kido diambil (Tuhan)," imbuhnya.

Senin kemarin menjadi duka bagi dunia olahraga Indonesia, khususnya bulu tangkis.

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Seorang atlet hebat yang membawa Merah Putih berkibar gagah di pentas dunia.

Selamat jalan, Markis Kido.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/06/15/07022798/selamat-jalan-markis-kido-prestasimu-abadi

Terkini Lainnya

   Hasil Semifinal Piala Asia U23: Jepang ke Final, Indonesia Lawan Irak

Hasil Semifinal Piala Asia U23: Jepang ke Final, Indonesia Lawan Irak

Internasional
Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Jatuh Garuda dan Pergantian Efektif Lawan

Indonesia Vs Uzbekistan, Mental Jatuh Garuda dan Pergantian Efektif Lawan

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air: Kedalaman Skuad dan Kecerdasan Uzbekistan Berbicara

Pengamat Tanah Air: Kedalaman Skuad dan Kecerdasan Uzbekistan Berbicara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Gol Dianulir, Ferarri Nilai Ada Kejanggalan

Indonesia Vs Uzbekistan: Gol Dianulir, Ferarri Nilai Ada Kejanggalan

Timnas Indonesia
Jadwal Perebutan Peringkat Ketiga Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23

Jadwal Perebutan Peringkat Ketiga Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Uzbekistan 0-2: Drama VAR-Kartu Merah, Garuda ke Perebutan Peringkat Ketiga

Hasil Indonesia Vs Uzbekistan 0-2: Drama VAR-Kartu Merah, Garuda ke Perebutan Peringkat Ketiga

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Irak, Kickoff 00.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Irak, Kickoff 00.30 WIB

Internasional
Live Indonesia Vs Uzbekistan, Rizky Ridho Diusir Wasit, Garuda Bobol Lagi

Live Indonesia Vs Uzbekistan, Rizky Ridho Diusir Wasit, Garuda Bobol Lagi

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Uzbekistan: Drama VAR, Gol Ferarri Dibatalkan, Garuda Bobol

Live Indonesia Vs Uzbekistan: Drama VAR, Gol Ferarri Dibatalkan, Garuda Bobol

Timnas Indonesia
Garuda Muda Tim Pertama yang Menahan Uzbekistan Tanpa Gol pada Babak Pertama

Garuda Muda Tim Pertama yang Menahan Uzbekistan Tanpa Gol pada Babak Pertama

Timnas Indonesia
HT Indonesia Vs Uzbekistan, Garuda Muda Tahan Dominasi Lawan

HT Indonesia Vs Uzbekistan, Garuda Muda Tahan Dominasi Lawan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Alasan Insiden Witan Berbuah Drop Ball bagi Kiper Lawan

Indonesia Vs Uzbekistan, Alasan Insiden Witan Berbuah Drop Ball bagi Kiper Lawan

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Uzbekistan, Drama VAR, Tendangan Kapten Buriev Kena Tiang

Live Indonesia Vs Uzbekistan, Drama VAR, Tendangan Kapten Buriev Kena Tiang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Uzbekistan: Jegal Lawan, Nathan Kena Kartu Kuning

Live Indonesia Vs Uzbekistan: Jegal Lawan, Nathan Kena Kartu Kuning

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Uzbekistan, Sisi Kanan Ditekan, Fajar Dapat Penanganan

Live Indonesia Vs Uzbekistan, Sisi Kanan Ditekan, Fajar Dapat Penanganan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke