Olimpiade Tokyo, Peluang Kualifikasi Perenang Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa masih mencari peluang untuk mengikuti kualifikasi perhelatan Olimpiade Tokyo.

Warta laman antaranews.com dalam informasi terkininya mengatakan bahwa kemungkinan Siman akan membuat kejuaraan sendiri.

"Planning kemungkinan mengadakan kejuaraan sendiri di sini," kata Siman usai konferensi pers Oceanman Bali 2021 pada awal Mei 2021.

Sejauh ini, Siman masih melakukan latihan intensif pagi dan sore setiap hari.

Dalam satu pekan, Siman melakukan 8 kali renang, 3 kali gym, dan 2 kali dry land.

Siman mempersembahkan medali perunggu nomor 100 meter gaya punggung putra untuk Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina.

Sementara, Siman juga memperhatikan betul asupan makanannya.

Hal ini terlihat dalam rilis video terbaru bertajuk Winning Meals Kachimeshi pada laman Kachimeshi Indonesia.

Program Kachimeshi oleh Ajinomoto bergulir sejak 2003.

Kachimeshi memberi dukungan kepada atlet papan atas di Jepang dengan pemberian nutrisi.

Menurut Public Relations Manager Ajinomoto Indonesia Katarina Larasati, dukungan pihaknya kepada Siman terkait juga dengan olahraga renang.

"Renang membutuhkan konsumsi energi yang tinggi," ujar Katarina Larasati.

Secara khusus, pada program Kachimeshi, terang Katarina Larasati, pihaknya memberikan meal plan khusus untuk Siman.

"Kami juga memberikan menu pelatihan sesuai dengan kebutuhan kondisi tubuh Siman saat ini," ucap Katarina Larasati.

Siman, kata Katarina Larasati, punya tujuan khusus yakni mengurangi lemak tubuh.

"Oleh karena itu, kami telah membuat menu-menu lezat dengan keseimbangan protein hewani terbaik untuk mengurangi lemak tubuh Siman," kata Katarina Larasati.

Pada program Kachimeshi ini ada juga kerja sama dengan pelatih dan ahli gizi untuk Siman.

Siman juga melalui tes antropometri atau tes kesehatan dan fisik terperinci.

Sejauh ini, terang Katarina Larasati, kondisi fisik Siman membaik sesuai rencana.

"Tingkat performanya juga meningkat dibandingkan sebelumnya," pungkas Katarina Larasati.