KOMPAS.com - Petarung UFC, Amanda Ribas, menceritakan soal hari-hari yang ia lewati setelah menderita kekalahan perdananya di ajang MMA profesional itu pada akhir Januari 2021.
Amanda Ribas harus mengakui keunggulan Marina Rodriguez pada ajang UFC 257 di UFC Fight Island, Abu Dhabi.
Hasil itu merupakan kekalahan pertama Amanda Ribas dari lima laga yang telah ia lakoni di UFC sejak Juni 2019.
Pada sebuah wawancara eksklusif dengan Kompas.com, Amanda mengakui kekalahan tak mudah baginya untuk diterima.
Ia bahkan mengaku menangis deras di pundak ibunya.
"Kamu tahu apa yang terjadi? Setelah pertarungan itu, saya masih menghabiskan waktu di Fight Island menikmati waktu di sana," ujarnya kepada Kompas.com pada suatu wawancara daring eksklusif, Rabu (5/5/2021) pagi WIB.
"Saya belum menangis ketika itu."
"Namun, semua itu berubah setelah saya pulang. Melibat ibu, diri saya langsung menangis hebat."
"Saya menangis keras sekali. Ibu saya itu bukan petarung, dia seorang pegawai administrasi tetapi dia memberi saya nasihat terhebat."
"Saya tengah menangis dan dia bilang, 'hei Amanda, kenapa kamu menangis?'," ujar petarung berusia 27 tahun ini lagi.
"Saya cerita tengah memimpin laga tersebut dan tiba-tiba semuanya berubah. Saya kalah dan merasa malu karena semua menonton pertarungan itu."
"Dia hanya bilang, 'hentikan ini! Kamu telah berkompetisi sejak masih bayi dan kamu tahu ini. Di Judo sama seperti di MMA, jangan menyerah ketika ada yang mengalahkan kamu. Bangkitlah dan berlatih lagi'," tutur Amanda lagi.
"Lucu sekali, karena itu nasihat terbaik yang saya dapatkan."
Amanda juga mengatakan bahwa tim pelatih mengatakan hal sama kalau kalah atau menang adalah hal lumrah dalam berkompetisi.
"Mereka bilang hal ini bisa terjadi dan saya harus lebih fokus lagi ke depannya."
"Saya juga diminta untuk terus memberikan 100 persen di latihan dan memberikan yang terbaik agar tidak menyesal saat masuk ke Oktagon."
"Setelah setiap pertarungan, kami harus menegakkan kepala dan bertarung lagi."
Amanda juga menegaskan kalau petarung mana pun yang kalah dari suatu event tetap harus dipuji karena ia berani berkompetisi.
"Seorang petarung kalah karena ia berani berkompetisi," tutur pecinta sushi dan acara masak-masak tersebut.
"Jika menang tak apa, tetapi kalau pun kalah, sang petarung tetap berani turun. Semua yang bertarung akan bisa menang atau kalah."
https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/07/09200068/nasihat-sang-ibu-yang-menghibur-petarung-ufc-amanda-ribas-dari-banjir