Jumlah Gelar Taufik Hidayat, Sang Legenda Bulu Tangkis Indonesia

KOMPAS.com - Prestasi seorang atlet dapat diukur dari jumlah gelar juara yang diraih ketika menekuni sebuah cabang olahraga selama periode tertentu.

Dalam cabang olahraga bulu tangkis, Indonesia memiliki seorang atlet yang mendapat sebutan legenda melalui serangkaian prestasi sepanjang kariernya yakni Taufik Hidayat.

Taufik Hidayat menjalani karier sebagai pebulu tangkis nomor tunggal putra sejak 1996 hingga resmi menyatakan pensiun pada 2013.

Gelar turnamen tingkat internasional pertama yang diraih Taufik Hidayat adalah kejuaraan Brunei Open pada 1998, ketika baru menginjak 17 tahun.

Namanya semakin meroket setelah mampu merengkuh titel juara Indonesia Open 1999, sekaligus menjadi finalis ajang All England pada tahun yang sama.

Lesatan karier Taufik Hidayat mampu membuatnya memecahkan rekor sebagai pebulu tangkis termuda yang mampu menduduki peringkat pertama dunia jelang memasuki usia 18 tahun.

Capaian tertinggi dalam karier Taufik Hidayat adalah meraih medali emas dalam cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada Olimpiade 2004 di Athena.

Ketika itu, Taufik Hidayat mengalahkan pebulu tangkis Korea Selatan, Shon Seung-mo, melalui dua gim langsuung dengan skor 15-8, 15-7.

“Mendapatkan medali emas di Olimpiade menjadi sebuah kebanggaan bagi keluarga saya dan seluruh bangsa Indonesia,” ujar Taufik Hidayat seperti dilansir dari laman BWF.

Selain memperoleh medali emas Olimpiade, Taufik Hidayat membawa Indonesia meraih gelar Piala Thomas pada 2000 dan 2002, juga memenangi Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia pada 2005.

Jumlah gelar juara Taufik Hidayat dari berbagai turnamen mencapai 27 buah, dari total 413 pertandingan sepanjang kariernya.

Enam dari 27 gelar tersebut, diperoleh Taufik Hidayat di ajang Indonesia Open yang kali terakhir didapatkan pada 2006.

Raihan gelar juara Syed Modi Memorial India Open 2011, menjadi titel terakhir yang didapatkan Taufik Hidayat di kancah internasional.

Hingga pengujung kariernya, Taufik Hidayat belum mampu menjuarai turnamen All England dengan hanya mampu menjadi finalis pada 1999 dan 2000.