KOMPAS.com - Tingkat kebugaran jasmani setiap individu memiliki perbedaan berdasar rangkaian aktivitas yang dijalani setiap hari.
Pengaruh tingkat kebugaran jasmani dirasakan setiap orang ketika melakukan kegiatan rutin, yang melibatkan gerakan tubuh secara aktif.
Adanya kegiatan fisik dengan menggerakkan bagian tubuh melalui otot dan rangka secara bergantian memicu pengeluaran energi yang cukup berarti.
Kemampuan tubuh manusia untuk menerima beban saat melakukan aktivitas disebut sebagai kekuatan dalam kebugaran jasmani.
Lalu, tingkat kemampuan fisik menggunakan sistem jantung, paru-paru, hingga peredaran darah secara efektif disebut sebagai daya tahan unsur dalam kebugaran jasmani.
Dua unsur kebugaran jasmani tersebut bisa dijaga maupun ditingkatkan melalui bentuk program latihan fisik secara rutin.
Namun, mengapa program latihan fisik harus direncanakan serta dilakukan secara sistematis oleh partisipannya?
Program latihan fisik harus direncanakan dengan baik dan sistematis serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani maupun kemampuan fungsional sistem tubuh.
Dalam buku Theory and Methodology of Training (2009) oleh Tudor Olimpius Bompa dan Carlo Buzzichelli, sistem sirkulasi darah melalui jantung hingga kekuatan bisa terbentuk dari kondisi fisik yang baik.
Kondisi kebugaran jasmani optimal seseorang bisa dicapai dengan melakukan latihan sesuai kemampuan, terencana, dan teratur.
Seperti mengutip dari buku Kepelatihan Olahraga (Teori dan Metodologi; 2015) oleh Harsono, latihan merupakan proses yang sistematis dalam mempersiapkan olahragawan.
Proses latihan dilakukan secara berulang dengan beban yang semakin meningkat seiring durasi persiapan fisik bergulir.
Tidak hanya bagi olahragawan, program latihan fisik harus direncanakan dan sistematis untuk seorang individu agar mencapai sasaran peningkatan kebugaran jasmani yang diinginkan.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/17/16450048/mengapa-program-latihan-fisik-harus-direncanakan-dan-sistematis-