KOMPAS.com - Dalam olahraga pencak silat, terdapat taktik untuk memenangkan sebuah pertandingan.
Strategi atau siasat yang dilakukan sebelum pertandingan pencak silat disebut taktik yang terdiri dari dua jenis.
Dua taktik penting dalam pencak silat adalah taktik bertahan dan menyerang.
Taktik bertahan dalam pencak silat
Taktik pertahanan dalam silat bertujuan untuk menahan atau menghindari serangan lawan.
Dikutip dari Buku Ajar Pembelajaran Pencak Silat (2018) karya Nurul Ihsan, taktik bertahan dalam silat ada dua, yaitu:
Taktik bertahan pasif dilakukan dengan menghindari serangan dan kemudian melakukan serangan kepada lawan secara cepat.
Berbeda dengan taktik bertahan pasif, taktik ini dilakukan dengan cara memancing lawan agar melakukan serangan.
Umumnya taktik ini dilakukan oleh atlet pencak silat yang memiliki teknik bantingan yang baik.
Taktik menyerang dalam pencak silat
Ada taktik bertahan, tentu saja ada taktik menyerang. Dalam pencak silat, hal ini diperlukan sebagai bentuk tindak lanjut dari taktik bertahan.
Secara garis besar, taktik menyerang dalam pencak silat mengandalkan kemampuan tangan serta tungkai kaki.
Dalam Modul Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA Kelas XII (2019) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, taktik menyerang pada pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu taktik serangan langsung dan serangan tidak langsung.
Taktik serangan langsung adalah upaya untuk mengalahkan lawan yang dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan.
Berkebalikan dengan serangan langsung, taktik serangan tidak langsung adalah serangan yang dilakukan dengan cara sebelum melakukan serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan pada sasaran.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/16/15000048/taktik-bertahan-dan-menyerang-dalam-pencak-silat