Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Shuttlecock dalam Bulu Tangkis: Sejarah dan Standar Internasional

KOMPAS.com - Masyarakat di penjuru Indonesia mengenal bulu tangkis sebagai salah satu cabang olahraga favorit sejak lama.

Alat untuk bermain bulu tangkis juga mudah didapat baik dijual di kawasan pertokoan pusat kota hingga wilayah pedesaan.

Permainan bulu tangkis membutuhkan shuttlecock atau kok sebagai perangkat utama selain raket yang dipegang oleh masing-masing pemain.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah penggunaan shuttlecock dalam bulu tangkis dan standar kok untuk olahraga bulu tangkis di tingkat dunia? Berikut adalah penjelasannya.

Sejarah Shuttlecock

Permainan bulu tangkis bersumber dari bentuk permainan tepok bola antar dua pemain dengan sebutan battledore.

Bola dalam permainan bulu tangkis disebut dengan istilah shuttlecock seiring perkembangannya pada abad ke-16 di Inggris.

Asal dari sebutan shuttlecock sendiri berasal dari gabungan kata shuttle, yang merujuk pada pergerakan bolak-baik bola saat ditepok oleh para pemain.

Menurut laman Etymonline, sebutan cock sendiri berasal dari penggunaan bulu pada bola tersebut sehingga mirip dengan tampilan ayam hidup.

Shuttlecock kemudian menjadi bagian dari olahraga bulu tangkis seperti yang dikenal saat ini pada penetapan peraturannya pada akhir abad ke-19 di Inggris.

Standar Internasional Shuttlecock

Shuttlecock atau bola dalam permainan bulu tangkis terbuat dari bulu alami dan gabus berbahan serat kayu dari pohon ek (oak).

Namun, seperti dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kedua bahan tersebut bisa digantikan dengan bahan sintetis lain dengan karakteristik serupa.

Aturan dari BWF menyebut jumlah bulu pada kok bulu tangkis yaitu 16 bulu yang melingkar dan tertancap pada bagian dasar berupa gabus.

Ukuran shuttlecock atau kok berdiameter dasar sekitar 25-28 milimeter, panjang tiap helai bulu 62-70 milimeter. Adapun berat kok bulu tangkis yaitu sekitar 4,75 hingga 5,5 gram.

Selain itu, lingkaran pada bagian atas yang diukur dari tiap ujung bulu harus berada pada kisaran ukuran 58 sampai 68 milimeter.

Karakter shuttlecock berbahan alami sendiri lebih disukai karena mampu mengarah lebih tepat dibandingkan kok berbahan sintetis.

Bahkan, ketika dipukul laju kok berbahan alami dapat melaju secara mendatar usai dipukul serta dapat mencapai kecepatan lebih tinggi.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/29/11000028/shuttlecock-dalam-bulu-tangkis-sejarah-dan-standar-internasional

Terkini Lainnya

Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke