Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Boaz Solossa, Mutiara Sepak Bola Indonesia dari Tanah Papua

KOMPAS.com - Selasa (16/3/2021) merupakan hari spesial bagi salah satu pesepak bola terbaik yang dimiliki Indonesia, Boaz Solossa. Pada tanggal 16 Maret kemarin, Boaz merayakan hari ulang tahunnya yang ke-34.

Boaz merupakan satu di antara sekian banyak talenta hebat sepak bola Indonesia dari Papua.

Pada usia muda, pemilik nama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa itu sudah bisa mencuri perhatian pencinta sepak bola Tanah Air lewat skill dan kemampuan olah bolanya.

Hingga kini berusia 34 tahun, segudang prestasi sudah dicatatkan oleh Bochi, sapaan akrab Boaz. Ia sukses membawa Persipura Jayapura empat kali menjuarai Liga Indonesia. Pemain kidal itu juga berhasil meraih gelar top scorer Indonesia Super League (ISL) tiga kali.

Tak hanya berprestasi di atas lapangan, Boaz juga memiliki kisah inspiratif bagaimana ia mampu bangkit usai dihantam cedera parah tiga kali.

Awal karier Boaz Solossa

Boaz Solossa lahir di Sorong, Papua Barat, pada 16 Maret 1986. Dua saudara Boaz yakni Ortizan dan Nehemia juga merupakan pemain sepak bola.

Awal karier seorang Boaz Solossa terbilang unik lantaran ia sudah dipanggil timnas Indonesia meski belum melakukan debut profesional di level klub.

Pada 2004, Boaz tampil bagus bersama tim Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI Palembang. Ketika itu, Papua menjadi juara bersama tim Jawa Timur setelah kedua tim bermain imbang 3-3 pada partai final.

Penampilan apik Boaz di PON Palembang lantas menarik perhatian pelatih timnas Indonesia, Peter Withe, dan memanggilnya masuk ke skuad Garuda untuk Piala AFF (dulu Piala Tiger) 2004.

Pada turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) itu, Boaz yang waktu itu baru berusia 18 tahun dan belum berstatus pemain profesional tampil menggila.

Sepanjang turnamen, Boaz berhasil membukukan empat gol dan membawa skuada Garuda melaju ke final. Sayangnya, Indonesia dikalahkan Singapura pada partai puncak.

Usai gelaran Piala AFF 2004, Boaz Solossa mendapatkan kontrak profesional di Persipura dan menggoreskan tinta emas bersama klub berjulukan Mutiara Hitam tersebut.

Prestasi gemilang bersama Persipura

Pada musim pertmanya berseragam Persipura Jayapura, Boaz Solossa langsung membawa Mutiara Hitam meraih gelar juara Liga Indonesia.

Persipura meraih gelar juara Liga Indonesia 2005 usai mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 3-2 pada pertandingan final. Pada laga puncak yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Boaz turut menyumbang satu gol.

Ketika Liga Indonesia berubah menjadi Indonesia Super League atau ISL, Boaz kembali mengantarkan Persipura menjadi juara pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.

Di level individu, Boaz tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak ISL dan tiga kali pula dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Pada 2017, nama Boaz Solossa masuk dalam daftar 50 Pesepak Bola terbaik Asia versi FourFourTwo.

Cedera dan kontroversi

Sepanjang kariernya hingga saat ini, Boaz Solossa tercatat tiga kali mengalami cedera parah. Namun, seperti yang kita tahu, cedera tersebut tak menghentikan Boaz.

Cedera pertama dialami Boaz ketika membela timnas Indonesia pada Piala AFF 2004. Pada leg pertama final kontra Singapura, Boaz tumbang usai mendapatkan tekel keras dari bek lawan, Bhaihaki Khaizan. Cedera ini membuat Bochi tak bisa tampil pada leg kedua.

Tiga tahun berselang, tepatnya menjelang gelaran Piala Asia 2007 di Indonesia, Boaz Solossa kembali mengalami cedera. Kali ini, cedera yang dialami Boaz bahkan jauh lebih parah.

Boaz dihantam cedera patah kaki ketika timnas Indonesia beruji coba melawan Hong Kong. Akibat cedera ini, Boaz gagal membela Garuda pada Piala Asia 2007.

Cedera yang sama kembali ia dapatkan ketika ditekel oleh bek Persiwa Wamena, OK John, pada kompetisi ISL musim 2011-2012. Meski cedera ini tak separah pada 2007, Boaz harus menepi selama empat bulan.

Selain cedera, Boaz Solossa juga sempat akrab dengan kontroversi. Meski penampilannya di atas lapangan begitu memukau, Boaz pernah hampir dicoret oleh Peter Withe lantaran kedapatan mabuk.

Tak hanya itu, Boaz juga pernah dicap tidak memiliki rasa nasionalisme ketika menolak panggilan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010. Namun, Boaz membantah anggapan itu.

"Apa yang terjadi (cedera parah) membuktikan saya akan selalu total kalau dipercaya bermain untuk timnas. Jangan pernah mengatakan saya tidak nasionalis," kata Boaz pada 2007.

Adapun, turnamen internasional teraktual yang diikuti Boaz Solossa adalah Piala AFF 2016, di mana saat itu ia didapuk sebagai kapten Tim Garuda.

Ketika itu, Indonesia berhasil melangkah hingga final meski awalnya sempat diragukan. Sayangnya, penampilan heroik Boaz Solossa dkk dihentikan oleh Thailand pada laga puncak.

Hingga saat ini, Boaz Solossa telah mengoleksi 14 gol dari 48 penampilan bersama timnas Indonesia. Ia menepati peringkat keenam, bersama Widodo Cahyono Putro, dalam daftar top skor sepanjang masa tim Garuda.

Biodata Boaz Solossa

Nama lengkap: Boaz Theofilius Erwin Solossa
Tempat, tanggal lahir: Sorong, 16 Maret 1986
Tinggi badan: 171 cm
Posisi bermain: Penyerang
Klub saat ini: Persipura Jayapura
Nomor punggung: 86

Karier klub:
2004-sekarang - Persipura
2016 - Carsae (Timor Leste, pinjam)

Karier timnas:
2004-sekarang

Prestasi
- Juara Liga Indonesia 2005
- Juara Indonesia Super League (ISL) 2008-2009, 2010-2011, 2013
- Juara Indonesian Community Shield 2009
- Juara Inter Island Cup 2011
- Juara Indonesia Soccer Championship A 2016

Individu
- Top scorer PON 2004
- Top scorer ISL 2008-2009, 2010-2011, 2013
- Pemain Terbaik ISL 2008-2009, 2010-2011, 2013
- Pemain Terbaik ISC A 2016

https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/17/16025828/profil-boaz-solossa-mutiara-sepak-bola-indonesia-dari-tanah-papua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke