KOMPAS.com - Partai Mark "Tyson" Fairtex Abelardo kontra Emilio "The Honey Badger" Urrutia pada ONE: FISTS OF FURY II menghadirkan manuver dashyat yang dijuluki Tomahawk Elbow alias Sikut Kapak pada ronde kedua laga kelas bantam tersebut.
Mark Abelardo menang secara knock out alias KO atas Emilio Urrutia pada duel yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Jumat (5/3/2021), tersebut.
Penyelesaian spektakuler Abelardo membuat banyak fans dan pengamat tercengang.
Bukan hanya pergerakannya yang ciamik tetapi juga karena serangan tersebut jarang terjadi dalam sebuah laga MMA profesional.
Serangan spektakuler Abelardo tersebut mendapat perhatian dari Rudy “The Golden Boy” Agustian, atlet ONE Championship divisi flyweight asal Indonesia.
Menurutnya, serangan tersebut tak bisa dipisahkan dari asal-usul serangan dalam olahraga Muay Thai, disiplin bela diri yang juga digeluti oleh mantan petarung terbaik nasional pada 2013 tersebut.
"Setahu saya, nama lain dari Tomahawk Elbow itu thrust elbow yang artinya menusuk. Julukan serangan tersebut dalam bahasa Thailand disebut sok pung," ujar Rudy.
"Sebenarnya, serangan ini lumayan mirip dengan uppercut elbow atau yang dalam bahasa Thailand disebut sok ngat."
Menurut Rudy yang sempat berguru langsung ke negeri Gajah Putih untuk mendalami Muay Thai tersebut, pembeda dari kedua gerakan ini adalah set up-nya.
Eksekusi tepat serangan tersebut membutuhkan momentum dan gerakan yang tepat.
Ia menambahkan kalau serangan ini pun tak bisa keluar sembarangan. Harus ada set-up tertentu yang mengawalinya.
Posisi dan kesiapan lawan pun sangat berpengaruh.
"Untuk set-up, serangan siku itu digunakan pada pertarungan jarak dekat. Langkahnya mirip seperti pukulan straight dalam tinju. Namun, posisi badan lebih ke depan lagi. Biasanya sasaran ke arah rahang," ungkap atlet asal Tangerang ini.
Rudy pun mengapresiasi eksekusi serta tingkat presisi yang dilakukan Abelardo.
"Kalau yang dilakukan Aberaldo, dia mengambil langkah jauh untuk mendaratkan tomahawk elbow ke arah rahang Emilio, sampai lawannya terjatuh.
"Aberaldo menggunakannya sebagai counter attack ketika Emilio melemparkan hook kiri," terang Rudy.
Menurut mantan Juara OnePride divisi flyweight ini, serangan tersebut sangat cocok untuk menyerang balik lawan.
Saat menyerang, posisi lawan menjadi tidak ideal untuk bertahan dan ini bisa memberi efek kejut sempurna.
"Seperti yang dilakukan Abelardo, serangan siku itu enaknya kita gunakan sebagai counter attack. Paling tepat jika kita melemparkan serangan siku sambil blocking. Itulah enaknya serangan siku, kita dapat menyerang sambil bertahan," pungkasnya.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/11/21550958/bedah-serangan-sikut-kapak-mark-abelardo-di-one-fists-of-fury-ii