KOMPAS.com - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) memastikan bahwa semua medali dan penghargaan Aprilia Manganang tidak akan dicabut.
Pada awal pekan ini, mantan atlet voli timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang, dipastikan berjenis kelamin laki-laki
Hal itu diumumkan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) TNI, Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi pers yang dihelat Selasa (9/3/2021).
Menurut Andika Perkasa, Aprilia Manganang menderita hipospadia, suatu kelainan pada saluran kemih atau uretra dan penis.
Melansir dari situs Departemen Urologi RSCM-FKUI, hipospadia merupakan kelainan bawaan yang umumnya dialami sejak lahir.
Tingkatan hipospadia juga bermacam-macam. Salah satu dari tiga jenis hipospadia yang paling sering ditemukan adalah lubang saluran kemih terletak di bagian bawah penis.
Menurut Andika Perkasa, kelainan hipospadia yang dialami mantan atlet yang kini berusia 28 tahun itu termasuk dalam kategori serius.
Oleh karena keterbatasan peralatan medis saat ia lahir, Aprilia Manganang ditetapkan berjenis kelamin perempuan.
Beberapa lawan Aprilia dan timnas voli Indonesia di turnamen Internasional pun sempat mempertanyakan gender sang pevoli.
Kini, polemik mengenai jenis kelamin Aprilia sudah bisa dikubur.
Hal tersebut dipastikan setelah Aprilia yang juga merupakan prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda) naik meja operasi untuk melakukan corrective surgery.
TNI juga akan mengawal proses perubahan nama dan jenis kelamin Aprilia di semua dokumen resmi negara.
Berangkat dari fakta tersebut, muncul isu bahwa prestasi-prestasi Aprilia Manganang di dunia bola voli sejauh ini pun akan dicabut.
Akan tetapi, PP PBVSI memastikan bahwa prestasi Aprilia tetap aman meski dia kini ditetapkan sebagai laki-laki.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty, ketika melakukan jumpa pers virtual yang juga dihadiri KOMPAS.com, Kamis (11/3/2021) sore WIB.
Menurut dia, semua medali yang telah diraih Aprilia tidak akan dicabut karena hal tersebut bukanlah kesengajaan.
"Pada 2021 ini, setelah adanya berita bahwa April (menjalani) operasi corrective surgery mungkin karena dunia kedokteran sekarang sudah lebih maju lagi, dapat dipastikan April adalah pria," kata Hanny.
"Kita menghormati itu dan mulai dari sekarang, April tidak bisa tampil di tim putri jika dia mau turun lagi."
"Seluruh penghargaan di Proliga dan lain-lain sebagainya tidak akan dicabut karena ini bukan kesengajaan," tegasnya.
"Ini faktor dari kelahiran dan dia sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya adalah laki-laki."
"Sehingga kita tak akan mencabut dan itu tetap akan menjadi hak April."
"Kita juga kasih penghargaan setinggi-tingginya untuk April karena dia telah banyak melakukan sumbangsih di dunia voli Indonesia baik nasional maupun Internasional," tuturnya menjelaskan.
Aprilia Manganang sendiri telah meraih banyak prestasi di level klub maupun timnas voli putri Indonesia.
Mantan atlet kelahiran Tahuna, Sulawesi Utara, tersebut pernah empat kali meraih gelar juara Proliga pada 2015, 2016, 2017, dan 2019.
Di level timnas, prestasi terbaik Aprilia Manganang adalah meraih medali perak SEA Games 2017 dan juga medali perunggu di SEA Games 2013 dan 2015.
Aprilia Manganang memutuskan pensiun sebagai atlet voli pada 2020 setelah menderita cedera lutut pada 2019 yang membuatnya gagal tampil di SEA Games Filipina.
Ia melanjutkan karier di TNI AD sampai sekarang.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/11/17470568/pbvsi-semua-medali-dan-penghargaan-aprilia-manganang-tak-akan-dicabut