KOMPAS.com - AC Milan saat ini tengah memimpin klasemen Liga Italia dengan raihan 46 poin hingga pekan ke-20. Mereka unggul dua angka dari penguntitnya, Inter Milan.
Banyak pihak berbicara bahwa klub berjuluk Rossoneri itu berada di puncak klasemen Liga Italia berkat hadiah penalti.
Melansir Transfermarkt, AC Milan sudah mengemas "kado" dari wasit dengan 14 tendangan penalti dalam 20 laga.
Soal jumlah gol, Rossoneri hanya mampu meraih 10 gol dari 14 kali kesempatan tendangan titik putih.
Paling anyar yakni ketika mengalahkan Bologna dengan skor 2-1 pada ajang Liga Italia giornata 20.
Kedua gol AC Milan lahir berkat hadiah penalti dari wasit Daniele Doveri.
Penalti pertama gagal dieksekusi Zlatan Ibrahimovic, tetapi Ante Rebic menyambar bola muntah. Sepakan 11 pas kedua mulus diselesaikan oleh Franck Kessie.
"Persahabatan" AC Milan dengan penalti memang layak untuk diperbincangkan, khususnya keabsahan dalam keputusan wasit.
Berdasarkan pengamatan BolaSport, 14 hadiah penalti Rossoneri hampir semuanya sah atau keputusan wasit sesuai peraturan dan tak mengundang kontroversi.
Oke, bermula dari hadiah penalti pertama di Liga Italia. Pada pekan pertama melawan Bologna, Ismael Bennacer jelas dilanggar Riccardo Orsolini.
Review VAR memastikan kontak terjadi di dalam kotak penalti.
Pada pekan kedua (vs Crotone) dan keempat (vs Inter Milan), Ante Rebic juga jelas dilanggar Luca Marrone serta kaki Zlatan Ibrahimovic disepak dari belakang oleh Aleksandar Kolarov.
Kemudian pekan ke-5, AC Milan kembali mendapat tendangan 11 meter.
Hadiah penalti tersebut cukup mengundan kontroversi atau bahkan bisa dipastikan "diuntungkan" oleh wasit.
AC Milan mendapatkan penalti ketika Hakan Calhanoglu dianggap wasit Piero Giacomelli dilanggar oleh Gianluca Mancini.
Inilah satu-satunya voucher penalti yang "digosok" AC Milan.
Giacomelli salah karena tidak ada kontak antara Calhanoglu dan Mancini.
Muncul dugaan Giacomelli "menebus dosa" karena sebelumnya juga memberikan penalti buat AS Roma padahal Ismael Bennacer tidak melanggar Pedro.
Pada pekan ketujuh melawan Hellas Verona, Franck Kessie jelas dilanggar Matteo Lovato dari belakang kendati kemudian penalti Ibra melesat ke atas gawang.
Dalam laga melawan Fiorentina pada pekan kesembilan, AC Milan mendapatkan dua penalti.
Penalti kedua mungkin meragukan, tetapi penalti pertama tidak.
Alexis Saelemaekers memang dilanggar dari belakang saat hendak menembak dan tinggal berhadapan dengan kiper.
Melawan Sampdoria pada pekan ke-10, bola jelas mengenai tangan Jakub Jankto dalam duel di udara dengan Theo Hernandez di kotak penalti.
Kemudian pada pekan ke-14 melawan Lazio, penalti AC Milan adalah hasil kombinasi pelanggaran terhadap Ante Rebic dan handball Patric yang mencoba memblok tembakan Rebic sambil menjatuhkan diri.
Pada pekan ke-15 melawan Benevento, Rebic seperti bertabrakan dalam situasi 50-50 dengan Alessandro Tuia.
Tetapi, tayangan lambat memperlihatkan Rebic lebih dulu mendapatkan bola.
Menghadapi Torino di pekan ke-17, Brahim Diaz jelas dilanggar Andrea Bellotti, tetapi wasit butuh VAR untuk memastikan memberikan penalti.
Di pekan ke-18, pemain Cagliari protes terhadap penalti yang diberikan wasit.
Tetapi, jelas ada kontak dari belakang terhadap Ibrahimovic yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang.
Akhirnya di pekan ke-20, dua penalti AC Milan saat melawan Bologna juga sah.
Jersey Rafael Leao memang ditarik oleh Mitchell Dijks dan Adama Soumaoro jelas-jelas membuat handball dengan dua tangan ala pemain bola voli.
Dengan hanya "menggosok" 1,5 voucher dari 14 penalti yang didapatkannya, seberapa besar keuntungan yang diperoleh AC Milan?
Bagaimana perolehan hasil AC Milan jika penalti dari menggosok voucher itu dieliminasi?
Jawabannya tidak banyak bahkan bisa dibilang tidak ada.
Praktis hanya 1 poin yang diperoleh AC Milan dari penalti melawan AS Roma, yang mana pertandingan berakhir dengan skor 3-3.
Tanpa penalti itu, AC Milan mungkin akan kalah dengan skor 2-3.
Akan tetapi, keuntungan 1 poin itu seharusnya hilang sendiri jika mengingat penalti AS Roma juga tidak sah sehingga laga seharusnya berakhir dengan skor 2-2.
Waktu melawan Fiorentina, AC Milan menang 2-0.
Jadi, kalau voucher penalti mereka di pertandingan itu dihilangkan, AC Milan masih memetik kemenangan dengan skor 1-0. (Dwi Widijatmiko)
https://www.kompas.com/sports/read/2021/01/31/21400078/ac-milan-dapat-14-penalti-dari-20-laga-sahabat-baru-kemenangan-rossoneri-