Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekam Jejak Frank Lampard di Chelsea, Melegenda hingga Berakhir Tragis

KOMPAS.com - Chelsea telah membuat keputusan terkait posisi Frank Lampard sebagai pelatih. The Blues memecat pria kelahiran Ramford, London, tersebut.

"Chelsea Football Club hari ini telah berpisah dengan pelatih kepala Frank Lampard," demikian keterangan resmi Chelsea, Senin (25/1/2021).

Performa buruk The Blues di Premier League, kompetisi teratas Liga Inggris musim ini membuat Lampard harus kehilangan pekerjaannya.

Hingga memasuki pekan ke-19, Chelsea masih terpaku di peringkat ke-9 klasemen Liga Inggris dengan nilai 29.

Dari lima laga terakhir, The Blues cuma bisa mencatatkan satu kemenangan, sekali imbang, dan tiga kali menelan kekalahan. Teraktual, mereka kalah 0-2 dari Leicester City pada laga tunda pekan ke-18.

Rentetan hasil buruk itu rupanya tak bisa diterima oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Meski sulit, Abramovich memilih untuk mendepak sang legenda klub.

"Ini adalah keputusan yang sulit bagi klub, paling tidak karena saya memiliki hubungan pribadi yang sangat baik dengan Frank dan saya sangat menghormatinya," kata Abramovich.

Kembali ke Chelsea sebagai legenda

Frank Lampard didapuk menjadi pelatih Chelsea pada 4 Juli 2019, menggantikan Maurizio Sarri. Ia kembali ke Stamford Bridge sebagai seorang legenda.

Lampard pernah 13 tahun berseragam The Blues, dari 2001 hingga 2014. Selama periode itu, ia berhasil meraih beragam gelar bergengsi termasuk tiga trofi Premier League, empat Piala FA, dan satu Liga Champions.

Lampard merupakan salah satu gelandang hebat yang pernah dimiliki The Blues. Ia merupakan top scorer sepanjang masa klub dengan 211 gol.

Selain itu, Frank Lampard juga berada di peringkat keempat penampilan terbanyak bagi Chelsea dengan 648 pertandingan kompetitif.

Meyakinkan pada musim pertama, tragis pada musim kedua

Penampilan Chelsea pada musim pertama dilatih Frank Lampard sejatinya cukup meyakinkan di tengah hukuman larangan transfer yang saat itu dijalani The Blues.

Pada musim lalu, The Blues finis di peringkat keempat Premier League dan menjadi runner-up Piala FA. Lampard juga berhasil mengorbitkan para pemain muda salah satunya adalah Tammy Abraham yang tampil sebagai pencetak gol terbanyak dengan 18 gol.

Namun, peruntungan Frank Lampard berubah pada musim keduanya.

Lampard mendapatkan ekspektasi besar pada musim keduanya dengan Chelsea melakukan belanja besar-besaran. Total, The Blues menggelontorkan dana mencapai 247 juta euro atau sekitar Rp 4,2 triliun untuk membeli pemain-pemain baru.

Pembelian termahal Chelsea pada bursa transfer musim panas tahun lalu adalah Kai Havertz (80 juta euro), disusul Timo Werner (53 juta euro), dan Ben Chilwell (50 juta euro).

Sayangnya, berbekal pemain-pemain mahal, hasil yang diraih Lampard tak sesuai dengan harapan.

Usai Chelsea bermain imbang 1-1 dengan Aston Villa akhir Desember lalu, Chris Sutton menyebut The Blues dalam kondisi krisis.

"Saat ini, mereka adalah klub krisis karena kinerja mereka buruk," kata Sutton dilansir BBC Sport.

"Mereka datar dan itulah mengapa Frank perlu mendapatkan beberapa kemenangan secara cepat. Seperti kita tahu, semua menjadi buruk di Chelsea," imbuhnya.

Harapan Chris Sutton agar Frank Lampard bisa membawa Chelsea bangkit tak menjadi kenyataan.

Sebab, yang ada adalah akhir tragis bagi karier kepelatihan Frank Lampard di Chelsea. "Super Frankie" didepak dari Stamford Bridge, tempat di mana namanya melegenda sebagai pemain.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/01/25/19344878/rekam-jejak-frank-lampard-di-chelsea-melegenda-hingga-berakhir-tragis

Terkini Lainnya

Debut Alwi Farhan di Thomas Cup 2024 dan Prospek Cerah Regenerasi Bulu Tangkis

Debut Alwi Farhan di Thomas Cup 2024 dan Prospek Cerah Regenerasi Bulu Tangkis

Badminton
Timnas U23 Indonesia Siap Runtuhkan Tembok Uzbekistan, STY Punya Rencana Rahasia

Timnas U23 Indonesia Siap Runtuhkan Tembok Uzbekistan, STY Punya Rencana Rahasia

Timnas Indonesia
PSG Juara Liga Perancis Usai AS Monaco Takluk dari Lyon

PSG Juara Liga Perancis Usai AS Monaco Takluk dari Lyon

Liga Lain
Link Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Link Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Umbar Keyakinan, STY Tak Pernah Kalah dari Uzbekistan

Timnas Indonesia Umbar Keyakinan, STY Tak Pernah Kalah dari Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Menang Derbi, Ditempel Ketat Man City

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Menang Derbi, Ditempel Ketat Man City

Liga Inggris
Susunan Pemain dan Live Streaming Indonesia Vs Thailand di Thomas Cup Pukul 08.30 WIB

Susunan Pemain dan Live Streaming Indonesia Vs Thailand di Thomas Cup Pukul 08.30 WIB

Badminton
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kans ke Olimpiade

4 Fakta Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kans ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Progres Garuda Level Asia, Jaga Fokus-Konsistensi

Indonesia Vs Uzbekistan: Progres Garuda Level Asia, Jaga Fokus-Konsistensi

Timnas Indonesia
Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke