KOMPAS.com - Dua tim teratas klasemen Liga Inggris, Manchester United dan Liverpool, akan bentrok pada akhir pekan ini.
Big match Liverpool vs Man United pada pekan ke-19 Premier League, kompetisi teratas Liga Inggris, musim 2020-2021 bakal tersaji di Stadion Anfield, Minggu (17/1/2021) pukul 23.30 WIB.
Setan Merah, julukan Manchester United, saat ini bertengger di puncak klasemen Liga Inggris dengan nilai 36 dari 17 pertandingan.
Sementara Si Merah dari Merseyside, Liverpool, membuntuti rival klasiknya itu dengan menempati peringkat kedua berbekal 33 poin.
Bercokol di dua posisi teratas klasemen, Manchester United dan Liverpool pun menghidupkan kembali persaingan duo merah di jalur juara Premier League yang sudah lama tidak terjadi.
Melansir Sky Sports, kali terakhir Liverpool dan Manchester United bersaing memperebutkan gelar juara Liga Inggris adalah pada musim 2008-2009.
Setelah lebih dari satu dekade, bara api persaingan dua klub tersukses di Liga Inggris kembali menyala. Berikut kilas balik perebutan gelar juara Liga Inggris pada musim 2008-2009 antara Liverpool dan Manchester United.
Start menjanjikan Liverpool
Dilatih oleh Rafael Benitez, Liverpool membuat start menjanjikan pada awal musim Premier League 2008-2009. Ketika itu, Steven Gerrard dkk sukses membukukan delapan kemenangan dan dan dua hasil imbang hingga akhir Oktober 2008.
Salah satu kemenangan penting Liverpool di awal musim mereka catatkan di Anfield ketika menundukkan Man United dengan skor 2-1.
Sementara, Man United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson memulai Premier League 2008-2009 dengan rentetan hasil buruk. Bahkan, Setan Merah terdampar di peringkat ke-15 usai takluk dari Liverpool lalu bermain imbang dengan Chelsea.
Liverpool menguasai puncak klasemen Liga Inggris 2008-2009 hingga pekan ke-10, lalu digeser Chelsea pada pekan berikutnya. Adapun, Man United naik ke posisi tiga usai menang 4-3 atas Hull City pada pekan ke-11.
Mind games Benitez vs Sir Alex yang menjadi bencana Si Merah
Selepas pergantian tahun menjadi titik didih persaingan Liverpool dan Manchester United.
Sebelum Liverpool bertandang ke markas Stoke City, 9 Januari 2009, Rafael Benitez melontarkan komentar pedas kepada Sir Alex Ferguson yang disebut Sky Sports sebagai "salah satu kata-kata kasar paling berkesan di Premier League".
Ia menuduh Sir Alex menciptakan narasi bahwa "semua orang menentang United" sambil menyebut daftar insiden yang melibatkan lawannya itu dengan wasit.
"Selama kompetisi, dan ini adalah fakta, Tuan Ferguson didakwa FA karena perilaku tidak pantas setelah berkomentar tentang (wasit) Martin Atkinson dan Keith Hackett, tapi dia tidak dihukum. Dialah satu-satunya manajer di liga yang tidak bisa dihukum karena hal ini," kata Benitez waktu itu.
"Kami berada di puncak klasemen dan mereka (Man United) gugup," imbuh Benitez.
Namun, komentar Benitez itu menjadi senjata makan tuan karena Liverpool justru meraih hasil buruk setelahnya. Komentar yang pada kemudian hari disebut Steven Gerrard sebagai "bencana".
Liverpool ditahan tanpa gol oleh Stoke, lalau kembali bermain imbang pada dua pertandingan berikutnya. Sementara, Man United sukses mengemas lima kemenangan pada bulan Januari untuk merebut posisi puncak klasemen.
Nestapa Liverpool pada akhir musim
Setan Merah terus mendulang kemenangan hingga awal Maret 2009. Liverpool sempat menjaga asa ketika mereka mempermalukan Man United 4-1 di Old Trafford.
Kans Liverpool untuk mengejar sang rival kian terbuka ketika Manchester United takluk 0-2 di kandang Fulham pada pertandingan pekan berikutnya.
Namun, kemenangan 3-2 atas Aston Villa lewat gol dramatis Federico Macheda membuat moral pasukan Sir Alex Ferguson kembali meninggi.
Manchester United menjuarai Liga Inggris 2008-2009 dengan koleksi 90 poin, unggul empat angka atas Liverpool yang berada di posisi kedua.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/01/16/13200048/kilas-balik-persaingan-terakhir-liverpool-dan-man-united-si-merah-berakhir