KOMPAS.com - Forbes merilis daftar kerajaan olahraga dengan nilai terbesar di dunia untuk tahun 2021. Sepak bola hanyalah bagian dari portfolio-portfolio perusahaan raksasa tersebut.
Forbes menaksir ke-20 kerajaan olahraga paling berharga di dunia mempunyai nilai lebih dari 100 miliar dolar AS atau sekitar 1,427 triliun rupiah.
Mereka mengumpulkan daftar ini dengan menganalisis individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepemilikan di atas 2 miliar dolar AS di tim-tim sepak bola, NFL (American Football), MLB (bisbol), NBA (basket), dan NHL (hoki es).
Mereka memakai nilai perusahaan yang merefleksikan biaya untuk membeli suatu bisnis termasuk utang.
Hal ini berbeda dengan nilai net seorang individu keluaran Forbes yang tidak memperhitungkan utang.
Berada di puncak klasemen tersebut adalah Liberty Media dengan nilai mencapai 13 miliar dolar AS.
Liberty Media adalah perusahaan yang berdiri pada 1991 dan awalnya bergerak di industri media terutama bisnis televisi berbayar.
Perusahaan yang didirikan John C. Malone ini pertama terjun ke dunia olahraga pada Februari 2007 setelah melakukan pertukaran aset demi mendatangkan tim bisbol Atlanta Braves.
Namun, manuver terbesar mereka ke dunia olahraga datang ketika membeli Formula One dari tangan Bernie Ecclestone senilai 4,4 miliar dolar AS pada akhir 2016.
Berada di belakang Liberty Media adalah Kroenke Sports & Entertainment (KSE) yang mengelola berbagai aset olahraga Stan Kroenke, salah satunya adalah klub Liga Inggris, Arsenal.
Grup Kroenke ditaksir memiliki nilai 8,7 miliar dolar AS.
KSE didirikan oleh Kroenke sendiri pada 1999 dengan bermarkas di Denver, Colorado, Amerika Serikat.
Selain Arsenal, mereka memiliki kepemilikan di berbagai tim olahraga di Amerika Serikat antara lain Los Angeles Rams (NFL), Denver Nuggets (NBA), Colorade Avalanche (NHL), dan Colorado Rapids (MLS).
KSE menuntaskan pembelian Arsenal pada Agustus 2018 setelah membeli saham sisa milik Alisher Usmanov.
Ini adalah produk akhir dari pembelian bertahap yang mereka lakukan ke Arsenal sejak 2007.
KSE juga menjadi pemilik Stadion Emirates.
Selain itu, KSE juga bergerak di dunia eSPorts dengan memiliki tim Call of Duty serta Overwatch.
Pemilik Liverpool, Fenway Sports Group, berada di peringkat keempat.
Mreka tak beranjak dari posisi tersebut sejak musim lalu. Di tengah pandemi, aset FSG satu lagi, Boston Red Sox, mengalami peningkatan nilai sebesar tiga persen.
Hal ini konsisten dengan pembelajaran Forbes bahwa aset-aset top dunia olahraga tak terpengaruh banyak oleh pandemi.
Tim bisbol New York Mets (2,4 miliar dolar AS) dan tim basket Utah Jazz dijual dengan keuntungan besar selama enam bulan terakhir.
Menurut Forbes, para investor percaya kalau pemasukan tim-tim olahraga besar akan terus menanjak selama beberapa tahun ke depan seiring kembalinya para fans ke stadion dan meningkatnya hak media.
Di luar lima besar, pemilik Manchester United yakni Keluarga Glazer menduduki peringkat kedelapan lewat kepemilikan Setan Merah dan juga tim NFL Tampa Bay Buccaneers.
Sementara, perusahaan induk Manchester City, City Football Group, berada di peringkat ke-10 dengan nilai 4,82 miliar dolar AS.
Lima Besar Kerajaan Olahraga Paling Berharga 2021 Versi Majalah Forbes:
1. Liberty Media - 13 miliar dolar AS
Formula One, Atlanta Braves, Drone Racing League*, Ball Arena*
2. Kroenke Sports & Entertainment - 8,73 miliar dolar AS
Los Angeles Rams, Arsenal, Denver Nuggets, Colorado Avalanche, Colorado Rapids, Altitude Sports & Entertainment, Los Angeles Gladiators, Los Angeles Guerrillas
3. Jerry Jones - 6,98 miliar dolar AS
Dallas Cowboys, Legends*, The Star, CompLexity Gaming
4. Fenway Sports Group - 6,6 miliar dolar AS
Liverpool, Boston Red Sox, NESN, Roush Fenway Racing, Fenway Sports Management
5. Yankee Global Enterprises - 6,39 miliar dolar AS
New York Yankees, Legends*, YES Network*, New York City FC*, Scranton/Wilkes-Barre RailRiders
Ket*: Kepemilikan parsial.
Menurut kurs terkini, 1 dolar AS setara 14.135 rupiah.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/01/10/21300058/5-kerajaan-olahraga-terbesar-di-dunia-pemilik-liverpool-no-4